TRIBUNNEWS.COM - Kabar digugatnya penulis cerita film Benyamin Biang Kerok versi asli, Syamsul Fuad oleh MAX Pictures membuat heboh publik.
Namun Syamsul tampaknya menanggapi santai gugatan tersebut.
Pria paruh baya itu mengaku tertawa saat digugat balik Rp 50 miliar karena dianggap sebagai penyebab jebloknya film yang diproduksi Max Pictures.
"Saya ketawa. Semua orang juga. Coba lihat, banyak yang ketawa. Mereka kok nyalahin saya. Mereka bilang, 'kok Pak Fuad yang disalahin'," kata penulis berusia 81 tahun tersebut, ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (19/4/2018).
Dilansir dari Kompas.com, sebagai sineas senior, ia menilai rumah produksi Benyamin Biang Kerok versi baru salah menargetkan pangsa pasar.
Hal itu yang dianggapnya sebagai penyebab tidak tercapainya target enam juta penonton, bukan karena gugatannya terkait hak cipta.
"Saya sebagai orang film saya katakan bahwa mereka salah sasaran. Tidak bisa dicerna sama penonton. Tidak menggugah padahal film harus menggugah," kata Syamsul.
"Apalagi film komedi. Film komedi tidak lucu, tidak laku, gagal. Film drama tidak menyentuh, tidak tersentuh penontonnya, gagal. Itu hukumnya. Saya sebagai yang udah berpengalaman di film komedi," ujarnya.
Tak hanya Syamsul sebagai tergugat yang merespon laporan tersebut.