TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek rehab berat sekolah di Jakarta tahun 2017 kacau balau. Di SDN Pinangsia 01 di Jakarta Barat, pihak sekolah tak puas dengan rehab berat yang dilakukan.
"Kalau dibilang hasilnya bagus, ya kayak gini hasilnya," kata Wakil Kepala SDN 01 Pinangsia, Subur, dengan muka masam, Senin (30/4/2018).
Subur mengatakan, banyak permintaan sekolah yang kemudian tak dikerjakan kontraktor.
Pekerjaan diketahui dilakukan oleh PT Murni Konstruksi (PT MKI) yang memenangi lelang rehab berat untuk 119 sekolah di Jakarta.
Di SDN Pinangsia 01, berdasarkan data yang didapat Warta Kota, dana yang digelontorkan untuk Rehab berat adalah Rp 2,5 milliar.
Subur mengaku kontraktor PT MKI bekerja mulai sekitar Oktober 2017.
"Mereka datang lalu bekerja, dan tak memberitahu ke kami apa saja yang harus mereka ganti dan kerjakan. Jadi kami juga tak bisa mencocokkan mana yang telah diganti dan mana yang belum," ujar Subur.
Proyek juga tak rampung tepat waktu pada Desember 2017. Tapi baru rampung akhir Januari 2018.
Paling terlihat diganti hanyalah genteng dan keramik.
Sementara pintu kelas yang diminta diganti tak dikabulkan kontraktor.
Kontraktor hanya mengganti seluruh pintu di kelas yang berada di lantai 3, yakni sebanyak 7 kelas.
Sedangkan kelas lain di lantai 2 dan 1 tak diganti pintunya oleh kontraktor.
Baca: Hati-hati Akses Facebook lewat Layanan Internet.org karena Sedot Data Pengguna
Dari pantauan, seluruh kelas di lantai 1 dan 2 SDN Pinangsia 01 tampak rusak pintunya.