Cat pintunya kusam, dan lubang kuncinya rusak sehingga tak bisa dikunci.
Kondisi wc lantai 1 lebih parah lagi. Sebuah sambungan pipa justru rusak sehabis Rehab berat.
Akibatnya apabila toilet di lantai 2 digunakan, maka bagian pipa yang lewat di toilet lantai 1 akan bocor.
"Yah gimana mau dibilang puas dengan hasilnya. Seperti ini hasilnya," kata Subur.
Terkait jaminan pemeliharaan selama 6 bulan juga tak jelas. Subur dan pihak sekolah sudah mengajukan perbaikan ke PT MKI.
Pihak dari PT MKI sudah berulangkali datang melihat, tapi perbaikan tak juga dilakukan sampai 30 April 2018 ini.
"Katanya ada jaminan pemeliharaan. Ya katanya tapi," ujar Subur.
PT MKI diketahui melakukan Rehab berat terhadap 118 sekolah tahun 2018 lalu.
Ketua Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I), Tom Pasaribu, mengaku banyak mendengar cerita miring soal Rehab berat sekolah tahun 2017 lalu.
Salah satu masalah yang cukup santer terdengar adalah soal pemakaian barang bekas dalam pengerjaan paket rehab berat sekolah tahun 2017 lalu.
Tapi Tom belum dapat memastikan apakah hal itu juga dilakukan oleh PT MKI.
"Karena saya hanya dapat informasi saja. Perusahaannya saya tak tahu," kata Tom.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto, mengaku prihatin dengan temuan ini.
"Ini masukan bagus banget buat bahan Disdik," kata Bowo ketika dihubungi, Senin (30/4/2018).
Sementara itu, redaksi masih berupaya mengonfirmasi ke PT MKI. Namun nomor telepon kantor PT MKI di Makassar tak aktif ketika dihubungi.
PT MKI kini tengah mengikuti lelang Rehab total sekolah di Jakarta pada tahun 2018 ini.
Pemenang lelang akan diumumkan pada 25 Mei 2018 mendatang. PT MKI bersaing dengan sederet BUMN ternama dan besar dalam lelang ini.