Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka ST (25) pelaku pembunuhan dan pembakaran terhadap LR (41) sudah sejak lima bulan tidak pulang ke rumahnya yang beralamat di Jalan Kampung Janis Nomor 11 RT/RW 011/08, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Merry yang merupakan ibu kandung pelaku.
Ia mengatakan, anaknya tersebut sudah sejak Desember 2017 meninggalkan rumah dan belum lagi berkunjung.
"Sudah lima bulan dia enggak ke sini, saya juga enggak terlalu tahu. Karena keseringan berada di rumah calon istrinya," ujar Merry saat ditemui TribunJakarta.com di kediamannya, Minggu (6/5/2018).
Meski begitu ia tak menampik anaknya tersebut merupakan pelaku pembunuhan terhadap calon istrinya.
"Saya dapat kabarnya juga dari saudara yang di sana, saya tahu pas perempuannya sudah enggak ada begini. Terakhir anak saya ngabarin pas dia bilang mau foto-foto prewed itu," kata Merry.
Baca: Pertarungan Kelas Baru All New R15 Idemitsu Junior Pro Sengit, Adik Galang Hendra Raih Podium 1
Merry pun mengaku terkejut anaknya tega melakukan perbuatan keji itu kepada LR. Pasalnya Merry mengenal hubungan mereka berdua baik-baik saja.
"Kaget saya, siapa sih yang mau anaknya ditangkap apalagi kasus seperti ini. Orang saya kenal juga mereka berdua hubungannya baik-baik saja layaknya orang pacaran seperti biasa," ujar Merry.
"Apalagi mereka baru foto prewed itu. Memang sudah lama sekitar setahunan yang saya tahu hubungannya. Cuma rencana mau menikahnya belum lama," tambah Merry.
Diketahui sebelumnya, ST (25) tega membunuh LR (41) yang merupakan calon istrinya akibat bertengkar hebat di rumah korban di Jalan Alaydrus, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018) siang sekira pukul 13.00 WIB.
ST mengatakan, pertengkaran hebat itu berawal dari keteledorannya yang lupa menutup pintu rumah hingga membuat ayah korban marah.
Baca: Dari Jusuf Kalla Sampai Vina Panduwinata Hadiri Akad Nikah Cucu Soeharto
Meski belum resmi menikah, ST mengakui dirinya sudah tinggal serumah dengan kekasihnya yang merupakan lulusan S-2 dari Australia.
"Cek-cok itu sendiri terjadi berawal karena saya lupa menutup pintu rumah kemudian bapaknya marah-marah hingga merambat banyak ke dia. Saya juga memang tinggal di sana," katanya
Sementara itu Kapolsek Tambora, Kompol Iver Son Manossoh mengatakan, berdasarkan pemeriksaan terhadap tersangka, diketahui motif pembunuhan ini karena pelaku merasa sakit hati.
Menurutnya, pelaku merasa tidak dihargai sebagai laki-laki lantaran kerap dimarahi oleh korban.
Terlebih setelah seluruh biaya untuk acara pernikahannya ditanggung oleh korban.
"Korban ditusuk sebanyak empat kali di bagian perut dan punggung," kata Iver.
Untuk menghilangkan jejak, pelaku membuang dan membakar jasad LR di Pantai Karang Serang, Kabupaten Tangerang.
Sebelum membakar jasad korban, pelaku sempat menyimpan jasad korban di dalam mobilnya di dekat tempat tinggalnya di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.