Laporan Reporter Warta Kota, Junianto Hamonangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saripah (34) kehilangan nyawanya setelah tertembak peluru pelaku begal yang beraksi di Jalan Rasuna Said RT 04/01, Kelurahan Pakojan, Kecamatan Pinang, Tangerang, Rabu (4/7/2018) sekira pukul 19.00 WIB.
Kenyataan pahit itu menyisakan duka mendalam bagi kedua anaknya, Kanti Mardiyanti (17) dan Ari Ardiansyah (10). Bahkan, anak sulung korban sekarang lebih banyak diam dan belum bisa menerima peristiwa itu.
“Dia (Ari) baik-baik aja kali dia mah. Yang dewasa sama kayak saya sendiri, masih enggak percaya, kayak mimpi,” ungkap Ade Miskan (39), suami Saripah di rumah duka di Jalan Warakas Gang IV RT 13/07, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (5/7/2018).
Baca: Perempuan Korban Aksi Jambret Sadis di Tangerang Sehari-hari Hidup di Kontrakan Sederhana
Pria yang berprofesi sebagai pengemudi ojek oline itu mengatakan, saat kejadian, anak bungsunya berada di lokasi. Ketika itu Ari mendapati ibunya sudah bersimbah darah.
“Dia posisinya masih di dalam, enggak ikut keluar. Kalau saya kan keluar, dia masih di dalam konter. Pas dia keluar itu mungkin mamanya sudah terkapar, tergeletak, terus dia keluar nangis,” paparnya.
Baca: Pura-pura Tanya Alamat, Dua Kawanan Jambret Gagal Rampas Ponsel Korbannya di Bekasi
Ade juga menegaskan bahwa istrinya tewas akibat terjangan peluru dari pistol pelaku. Ia juga menampik adanya kabar penusukan yang dialami sang istri.
“Jadi bukan ditusuk, (tapi) dipistol. Jadi saya enggak lihat pisau, enggak lihat apa-apa. Kalau pisau kan bekasnya juga lain, lukanya bulet-bulet sih,” tuturnya.