Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 150 massa yang mengatasnamakan Forum Ummat Islam Revolusioner (FUIR) menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, pada Jumat (6/7/2018)
Pantauan di lokasi, pukul 9.30 WIB, massa FUIR berkumpul untuk menyuarakan sejumlah tuntutan mereka terkait dengan kebijakan gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Beberapa dari mereka terlihat membawa spanduk bertuliskan "Tolak Dibukanya Kembali Diskotik Stadium, Jangan Pagi Tempe Sore Dele"
Sementara itu, kordinator aksi, Riswan Al Afghani mengatakan bahwa kedatangan mereka di depan balai kota yakni menuntut agar kebijakan Anies sesuai dengan apa yang dijanjikan pada saat kampanye.
"Ada dua yang kami tuntut dalam unjuk rasa ini," ujarnya kepada Tribunnews.com melalui telepon, Jumat (6/7/2018).
Tuntutan pertama yakni soal reklamasi, di mana menurut FUIR lewat perkataan Riswan, apa yang dilakukan Anies dengan menyegel sejumlah pulau reklamasi ternyata tidak sesuai dengan kenyataan.
"Terbukti dengan terbitnya Pergub 58 Tahun 2018 yang diterbitkan 4 Juni 2018, yang mana salah satunya melanjutkan pelaksanaan reklamasi," katanya.
Dikatakan Riswan, hal tersebut sangat kontradiktif dengan apa yg terjadi sebelumnya.
Tuntutan selanjutnya yakni terkait dibukanya kembali Diskotik Stadium yang sempat ditutup 3 sampai 4 kali.
"Menurut kami, ini sangat bertolak belakang dengan kebijakan Anies yang ingin mengambil dana berkah dalam memimpin DKI Jakarta" ujarnya.
Riswan mencontohkan dengan pelepasan saham bir ke PT. Delta yang menurut Anies-Sandi ingin dana pemprob itu bersumber dari sesuatu yang berkah.
"Namun ini tidak konsisten dengan dibukanya kembali diskotik stadium. Tahun 2014 sempat ditutup karena ada aparat yang meninggal akibat narkoba. Tapi nanti malam ini malah akan ada opening party di sana. Nah di sini kan dipertanyakan konsistensinya," kata Riswan.