Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, KRAMAT JATI - Di sela kunjunganya ke Pasar Induk Kramat Jati saat menghadiri nonton bareng final Piala Dunia 2018 bersama ribuan pedagang, Sandiaga Uno berpesan untuk tidak menjadikan Lalu Muhammad Zohri sebagai alat politik.
Baca: Bertemu dengan Sekjen PDIP, Agus Hermanto Bantah Bicara Pilpres
Seperti diketahui, setelah berhasil menjuarai kejuaraan dunia atletik U-20 di Finlandia, banyak pihak yang mengklaim berjasa atas prestasi yang diraih pemuda berusia 18 tahun asal NTB tersebut.
"Please jangan bawa-bawa ke politik, saya lihat postingan (media sosial) itu saling klaim, saling tarik menarik antar politik, jangan, tolong distop," ucapnya kepada awak media, Senin (16/7/2018).
Ia pun meminta kepada sejumlah pihak yang saling klaim tersebut untuk menyerahkan Zohri sepenuhnya kepada Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).
"Membina olahraga itu sangat sulit, apalagi menjaga konsentrasi Zohri tetap terjaga, biarkan PASI yang membina, pemerintah dan masyarakat mendukung dari belakang," ujarnya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Menurutnya, hal ini penting, karena sering kali atlet Indonesia yang berprestasi langsung dihujani dengan perhatian berlebih serta dibawa kesana-kemari sehingga mengganggu konsentrasi sang atlet.
"Kalau ada atlet yang beprestasi seperti ini harus dilindungi, jangan dihujani dengan perhatian, diajak kesana-kemari sehingga fokusnya hilang," kata dia.
Untuk itulah, Sandi berharap seluruh pihak dapat memahami masudnya tersebut demi mewujudkan mimpi Zohri menjadi manusia tercepat di Asia bahkan dunia.
"Untuk mewujudkan mimpi Zohri menjadi manusia tercepat di Asia, mari kita menahan diri, saling mengingatkan, mudah-mudahan dia bisa pecahkan rekor nasional, bila di bawah 10 detik dia manusia pertama Indonesia yang berhasil dan sudah berada di level dunia," ucap Sandi.