TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Seorang pemuda MHA (24) warga Kelurahan Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, nekat mengakhiri hidupnya dengan sengaja tidur di rel kereta api (KA) di perlintasan Desa Rawa Panjang, Pabuaran, Selasa (31/7/2018) pagi.
Akibatnya MHA tewas terlindas kereta KRL nomor KA 1073, yang melintas dari arah Bogor menuju Jakarta.
Kondisi jenasahnya cukup mengenaskan saat ditemukan yakni dengan leher dan kedua tangan putus.
Kapolsek Bojonggede Agus Koster Sinaga mengatakan dari keterangan sejumlah saksi kata, diduga kuat korban tewas bunuh diri.
"Menurut keterangan lebih dari empat orang saksi mata, diduga kuat korban tewas bunuh diri. Saksinya mulai dari warga sekitar hingga masinis KRL yang menabrak tubuh korban," kata Agus, Selasa (31/7/2018).
Baca: 5 Fakta Polwan Bunuh Diri di Batam, dari Pernyataan Polisi hingga Kesaksian Tetangga
Ia menjelaskan saat kejadian korban datang ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor Yamaha X Ride B 3863 EHM.
Saat itu katanya beberapa warga melihat sang pemuda langsung tidur di sisi rel, dengan posisi kepala dan kedua tangan bersandar pada rel.
"Tak lama KRL melintas dan menabrak tubuh korban," kata Koster.
Menurut Koster sesaat sebelum kejadian masinis KRL yang melintas mengaku melihat korban tidur di rel KA.
"Menurut Masinis KRL, korban tidur dengan kepala bersandar di atas rel," katanya.
Saat itu kata Koster, masinis mengaku sudah berupaya memberikan semboyan 35 atau membunyikan klakson dan terompet kereta.
"Tapi korban tak bergeming dan tetap nekat tidur di rel," kata dia.
Jenasah kata dia langsung dibawa ke RSUD Cibinong. "Di kantong celana korban ada foto kopi identitasnya atau KTP korban," kata Koster.
Karenanya pihaknya langsung mendatangi rumah korban dan memberi tahu keluarganya.