TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pastikan pemasangan waring di kali Sentiong alias kali item yang terletak di sebelah Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara tak akan dibuka dalam waktu dekat.
Sebelumnya, pamasangan waring itu dilakukan Gubernur Anies untuk meminimalisir aroma kurang sedap sekaligus menutupi pekatnya warna kali tersebut saat menghelat 14 hari gelaran Asian Games 2018 kemarin.
"Sejauh ini masih belum dicopot. Kan gini, bukan begitu Asian Games selesai langsung copot ini," kata Anies saat ditemui di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018).
Baca: Anies: Kali Item Baunya Cuma di Medsos Aja
Anies mengklaim, saat ini pihaknya sedang menggodok beberapa rencana dalam upayanya menghilangkan aroma kurang sedap secara permanen.
"Yang kita sedang siapkan adalah solusi untuk airnya itu yang harus permanen dan selama itu masih bermanfaat (waring) ya kita tinggal dulu sampai nanti dirasa sudah," terang Anies.
Kendati begitu Anies menyebut masalah di DKI Jakarta tak hanya sebatas masalah kali item, namun akar masalah di Ibukota yakni terkait limbah yang ada hampir pada semua aliran sungai di Jakarta.
Dimana akar masalahnya bersumber dari limbah rumah tangga, dan produksi rumahan. Sehingga dia mengatakan pembersihan bakal dilakukan di semua titik.
"Gini teman-teman menurut saya terlalu kecil kalau fokus kita hanya pada kali di sekitar Wisma Atlet. Problem di Jakarta itu adalah limbah air. Jadi pembersihan itu harus di lakukan di semua titik dan mulainya dari mana? Dari rumah, dari industri termasuk industri rumah tangga," jelasnya.
Tanpa ada pengelolaan limbah yang baik lanjut Anies, maka penataan pada sungai-sungai di Jakarta akan sia - sia.
Salah satu upayanya ialah lewat sektor instalasi pengolahan limbah (ipal) yang akan diajukan pada APBD berikutnya untuk lebih di galakkan lagi, sehingga progres penanganan pencemaran lingkungan lebih terasa pengaruhnya.
"Jadi kita ingin perbaikan contohnya instalasi pengolahan limbah pertahun itu kemarin dibangun hanya 10 sekarang minta di APBD, kita ubah hingga jauh lebih masif," pungkas Anies.