TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Ahli sejarah sekaligus penulis buku-buku tentang Bung Karno, Peter Kasenda (61), ditemukan meninggal di kediamannya, Senin (10/9/2018).
Peter yang hidup sebatang kara di rumahnya di Jalan Bukit Permai, Perumahan Jatikramat Indah, RT 06/06, Jatibening Baru, Pondok Gede, Kota Bekasi, diduga meninggal sejak tiga hari lalu.
Saat ditemukan, jasadnya dalam keadaan sudah mengeluarkan bau tidak sedap.
Darwaman, pengurus lingkungan Santa Angela Merici Paroki Jatiwaringin Gereja Katolik Leo Agung, mengatakan berdasar hasil visum Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Peter meninggal akibat serangan jantung.
"Hasil dari visum dokter, jantung. Hasil visum telah diserahkan ke pihak keluarga," kata Darmawan, Selasa (11/9/2018).
Peter tercatat sebagai jemaat Gereja Gereja Katolik Leo Agung. Selama mengenal Peter, Darmawan mengaku belum pernah mendengar riwayat penyakit jantung yang dideritanya.
"Sejauh yang kami tahu, beliau justru punya riwayat penyakit gula dan asam urat," ungkap Darmawan
Sementara itu, Ketua Lingkungan Santa Angela Amarici, Paroki Jatiwaringin, Gereja Katolik Leo Agung, Marianty mengatakan, jenazah Peter saat ini berada di Rumah Duka di Kompleks Rumah Sakit Elisabeth, Bekasi Timur. Jenazah tiba di rumah duka sejak pukul 12.00 WIB malam.
Rencananya, Peter akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon Jakarta Timur, Rabu (12/9/2018) sekitar pukul 12.0WIB.
"Rencananya misa pelepasan pukul 10.00 WIB dan dimakamkan sekitar pukul 12.00 WIB besok, di TPU Pondok Ranggon" kata Marianty.
Penulis: Yusuf Bachtiar
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Sejarawan Peter Kasenda Meninggal Akibat Serangan Jantung, Dimakamkan di TPU Pondok Ranggon