TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menegaskan aksi demo di kantor Grab dilakukan oleh sekelompok kecil mitra pengemudi.
Tuntutan yang disampaikan mereka, sambung Ridzki, telah ditanggapi pihak Grab melalui beberapa pertemuan dengan komunitas GARDA sejak beberapa bulan lalu.
"Kami tegaskan mereka tidak mewakili keseluruhan komunitas mitra pengemudi Grab, dimana puluhan ribu mitra aktif Grab tetap bekerja secara normal," katanya dalam keterangan tertulis.
Dia menekankan Grab secara berkelanjutan telah menindaklanjuti aspirasi mitra pengemudi.
Bahkan Grab berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan mitranya tidak hanya dari sisi tarif, tetapi melalui juga berbagai peningkatan layanan termasuk program kesejahteraan mitra yang berkesinambungan dan perbaikan sistem teknologi.
Baca: Ratusan Ojol Demo di Depan Gedung KPK, Klaim Ada Pemotongan Gaji Sepihak
"Dimana ada perubahan positif termasuk peningkatan jumlah total pendapatan telah dirasakan oleh para mitra pengemudi yang aktif," jelasnya.
Teknologi Grab memungkinkan para pengemudi untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik, dengan lebih efisien.
"Grab senantiasa mengembangkan kualitas layanan untuk menjawab segala kebutuhan mobilitas dan menciptakan jaringan transportasi yang lebih efisien," tuturnya.
"Perwakilan Grab Indonesia siap untuk kembali menemui pengunjuk rasa untuk mendengar tuntutan mereka hari ini dan Grab menghargai aspirasi, umpan balik dan masukan dari komunitas GARDA tersebut," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan driver ojek online (ojol) terlihat mendatangi Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Aksi demo yang diinisiasi Garda (Gabungan Roda Dua) tersebut mengklaim adanya pemotongan penghasilan yang dilakukan perusahaan penyedia aplikasi ojek online yang mereka gunakan.