TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menilai perebutan kursi legislatif di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 merupakan dinamika kontentasi yang wajar dalam sebuah persaingan politik.
Meski begitu, persaingan perlu diatur melalui mekanisme partai yang baik.
"Memang persaingan antar partai ada, tapi juga ada internal partai, karena ada no urut caleg. Tetapi untuk Partai Golkar di DKI Jakarta, kita sudah membagi distrik-distrik, wilayah-wilayah, sehingga ada teritori masing-masing," ujar Plt Ketua DPD Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta, Rizal Malarrangeng kepada wartawan saat membuka Musyawarah Partai Golkar Kecamatan Kembangan Utara, Meruya Selatan dan Meruya Utara di wilayah Jakarta Barat, Minggu (30/9/2018).
Dalam acara itu hadir pula, Sekretaris DPD Partai Golkar DKI Jakarta Basri Baco dan Koordinator Relawan GoJo Provinsi DKI Jakarta Adhinusa.
Rizal menuturkan, yang paling penting menurutnya adalah semangatnya untuk memenangkan Partai Golkar serta memiliki mimpi dan harapan yang sama.
"Yang penting semangatnya, karena persamaan kami jauh lebih besar dari perbedaan yang ada. Cita-citanya sama ingin Golkar menang lagi, ingin kursi di DKI Jakarta 9 kursi jadi 22 kursi. Cita-cita sama, sekarang Golkar no 7, Insya Allah di 2019 nanti 3 besar,. Nah itu kan kesamaan mimpi kesamaan harapan," ujarnya.
Lebih lanjut, perbedaan dan dinamika dalam dunia politik pasti ada.
Namun, Partai Golkar tetap solid dan berkomitmen untuk mendorong dan membesarkan partai.
"Kita tidak akan saling menjelekkan sesama kader. Kita memiliki harapan dan mimpi yang sama memenangkan dan membesarkan Partai Golkar," ujarnya.