Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mempersiapkan transportasi umum bagi warga ibu kota yang layak dan nyaman. Nantinya, transportasi umum itu akan terintegrasi antara satu dengan yang lain.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan upaya penyiapan transportasi umum untuk mengantisipasi terjadi kemacetan di ibu kota.
Sebab, selama ini, dia menilai, kemacetan terjadi salah satunya karena penduduk lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi.
"Memindahkan penduduk menggunakan kendaraan massal. Apabila kendaraan nyaman dan terjangkau, terjangkau jarak, harga, kemana saja. Itu baru naik kendaraan massal. Itu kenapa membangun sistem transportasi umum terintegrasi," kata Anies, ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/10/2018).
Dia menjelaskan, semua layanan transportasi harus terintegrasi. Oleh karena itu, kata dia, perlu dibangun sistem transportasi untuk menjangkau semua tempat.
PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) berperan sebagai regulator dan operator.
Baca: Sepekan KPK Tangkap Sindoro Bersaudara, Sempat Jadi Buronan hingga Skandal Suap Proyek Meikarta
Selama ini, dia melihat, ada anggapan, TransJakarta menganggap semua armada transportasi umum lainnya sebagai kompetitor.
Padahal, TransJakarta merupakan partner bagi semua armada transportasi.
"Saya ingin membangun sistem transportasi yang fasilitasi semua. Semua harus bisa transfer, terintegrasi," kata dia.
Sejauh ini, 58 wilayah terjangkau TransJakarta. Adapun, daerah terjangkau layanan TransJakarta 1 kilometer dari halte dan 300 meter dari bus stop.
Nantinya, menurut Anies, akan diubah daerah terjangkau layanan TransJakarta menjadi 500 meter dari 1 kilometer.
Untuk itu, kata dia, TransJakarta membutuhkan moda transportasi umum lainnya.
Sejauh ini, dia mengklaim, terdapat 11 operator transportasi umum yang mau bekerjasama dengan Pemprov DKI.
Baca: Sopir Pikap Tewas Usai Tabrakan dengan Truk Pengangkut Amunisi Milik PT Pindad
Selain itu, juga akan diintegrasikan moda transportasi lainnya, seperti MRT, LRT, BRT, bus menengah, dan bus kecil.
Apabila diperlukan, tidak menutup kemungkinan rute TransJakarta akan disesuaikan dengan angkutan umum lainnya.
"Bekerja dengan operator kendaraan kecil agar masuk ke kampung-kampung. Semua dapat. Ke kampung-kampung, kami siapkan mikro. Menjangkau dalam-dalam sini. Dari kampung kemana saja bisa," ungkapnya.
Nantinya, warga hanya cukup menggunakan kartu Jak Lingko untuk dapat menikmati transportasi umum.
Hanya satu kali menggunakan kartu itu dapat menggunakan berbagai macam transportasi umum selama kurun waktu 3 jam.
"Tahun depan Jak Lingko masif dikembangkan. Konsekuensi Pemprov mengalokasi dana lebih besar lagi," tambahnya.