TRIBUNNEWS.COM, BEKASI--- Perempuan asal Bekasi yang diduga menjadi korban perdagangan anak di Papua, WN (16), dinyatakan negatif tertular virus HIV.
Hal itu terungkap saat WN menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, Senin (15/10/2018) pagi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Anak dan Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Bekasi, Mien Aminah mengatakan, proses pemeriksaan kesehatan WN waktu selama tiga jam.
Saat itu, kata dia, darah WN diambil untuk dicek di laboratorium rumah sakit.
Pemeriksaan itu dilakukan karena WN menjadi pemandu lagu di tempat karaoke di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. Bahkan, dia juga pernah menjadi pekerja seks komersial di Papua.
“WN juga menjalani tes VCT (voluntary counselling and testing---Red) untuk mengecek apakah terkena virus HIV atau tidak. Sejauh ini alhamdulillah hasilnya negatif,” kata Mien, Senin (15/10/2018).
Mien mengatakan, ada beberapa serangkaian tes yang harus dilalui WN. Salah satunya mengecek kelaminnya di bagian kebidanan.
“Sebetulnya tadi mau dituntaskan sekalian, namun dokter yang menangani sedang ada operasi pasien sehingga agenda pemeriksaan WN di bagian kelamin kita tunda besok,” ujar Mien.
Sejauh ini, kata dia, kondisi WN terlihat stabil. Bahkan dia tidak mengeluh saat diperiksa petugas rumah sakit.
Meski demikian, pihaknya tetap mengecek kondisi psikis WN oleh psikolog. Setidaknya ada dua psikolog yang sudah siap menangani WN.
“Seperti kita ketahui dia kan sudah beberapa bulan di sana (Nabire), jadi kita harus mengecek kondisi psikisnya sampai betul-betul terlihat sejauhmana kejadian di sana memengaruhi kejiwaannya,” ucap Mien. (Fitriyandi Al Fajri)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Perempuan Asal Bekasi Diduga Korban Perdagangan Orang di Papua Negatif HIV,