Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto menegaskan pengakuan AK (45) sebagai penculik anak tak terbukti.
AK dicurigai karena dia menggendong kucing saat melintas di lingkungan RT 05/RW 01 Kelurahan Kalibaru, Cilodong, Depok sekira pukul 10.00 WIB.
Hal ini disampaikan Didik usai AK yang telanjur babak belur diamuk warga diperiksa penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok.
"Tidak ada peristiwa penculikan, tidak ada warga yang anaknya diculik. Saat ditemukan orang ini tidak menculik tapi dicurigai dan saat ditemui menggendong sesuatu yakni seekor kucing," kata Didik di Mapolresta Depok, Minggu (04/11/2018).
Selain dari hasil pemeriksaan penyidik, Didik menjelaskan sejumlah saksi yang diperiksa tak ditemukan bukti bahwa AK hendak menculik anak.
Baca: TERPOPULER: Ahmad Dhani Terus Unggah Kebersamaan dengan Mulan, Maia: Saking Berbunga-bunganya
Meski tak ditemukan bukti, Didik menuturkan pihaknya tetap menyelidiki identitas pelaku dan bagaimana perilaku AK di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
"Tim sedang identifikasi manual untuk mengetahui alamatnya. Kita juga mencari tahu bagaimana perilaku orang tersebut," ujarnya.
Perihal hasil pemeriksaan, Didik menyebut bahwa keterangan yang disampaikan AK kerap berubah-ubah sehingga harus dilakukan pemeriksaan kejiwaan.
Baca: Pasangan Suami Istri DPO Kasus Penjualan Wanita dengan Modus Kawin Kontrak Diringkus di Sempan
Rencananya, AK yang masih berada di Mapolresta Depok ini akan menjalani diperiksa kejiwaannya oleh pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada esok hari.
"Hasil pemeriksaan keterangan yang disampaikan berubah-ubah. Tim terus melakukan penyelidikan. Kita meminta bantuan ke RS Polri agar diobservasi untuk mengetahui kejiwaannya," tuturnya.
Didik mengimbau masyarakat agar tak langsung mempercayai kabar penculikan anak yang kini marak beredar, khususnya di Kota Depok yang sejak beberapa pekan santer beredar kabar penculikan anak.
Dia juga mengimbau warga tak main hakim sendiri hanya karena melihat adanya orang tak dikenal dan mencurigakan di lingkungan tempat tinggalnya.
Bila mendapati adanya orang mencurigakan di lingkungan rumahnya, masyarakat dapat segera melapor melalui aplikasi Panic Button yang dapat diunduh secara gratis melalui Play Store.
"Kita imbau masyarakat agar tak langsung percaya dengan informasi yang belum pasti kebenarannya. Dan tidak boleh main hakim sendiri karena bisa berakibat hukum dan merugikan masyarakat," lanjut Didik.
Sebagai informasi, kejadian berawal saat AK bertanya kepada seorang warga kontrakan petak 17 RT 05 di mana tempat bermain anak sekira pukul 10.00 WIB.
Lantaran tak dikenal, warga kembali bertanya alasan AK kenapa mencari tempat bermain anak padahal dia tak membawa anak.
Sebelum pergi, dia sempat menggendong kucing hingga akhirnya dilepaskan lalu berjalan menuju Situ Cilodong yang berjarak sekitar 10 menit dari lokasi.
Baca: Jenazah Karmin Korban Lion Air PK-LQP Diperkirakan Tiba di Pangkalpinang Pukul 09.52 WIB
AK mengaku hendak menculik dan sudah dua kali beraksi sebelum diamankan anggota Provost Divisi 1 Kostrad, Cilodong untuk meredam amuk warga.
Tak lama usai kejadian beredar video AK yang wajahnya terluka cukup parah berjalan depan TK AL-Kautsar beredar di media sosial dan berbagai grup WhatsApp.
Dalam video tersebut, seorang pria yang diduga merekam menggunakan handphonenya berkata "Penculikan anak di wilayah RT 05/RW 01 Kelurahan Kalibaru, Cilodong, Depok".
Video tersebut dibenarkan Ketua RW 01 Kelurahan Kalibaru Sanam Efendi memang berada di wilayahnya.
Namun dia menegaskan bahwa pria yang terluka itu tak terbukti hendak menculik anak.
"Itu salah paham. Memang pas ditanya warga mau menculik anak dia mengaku. Katanya anak yang diculik dibawa ke Situ Cilodong. Tapi enggak ada bukti kalau dia narik tangan anak atau mendekati anak," kata Sanam.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Polisi Pastikan Pria yang Gendong Kucing di Depok Bukan Penculik Anak