TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Social Enterpreneur Novita Dewi mengungkapkan, rasa aman merupakan hal penting dalam bermasyarakat. Utamanya bagi wanita, menghadirkan rasa aman dalam keseharian adalah hal wajib.
Dia menyoroti persoalan tersebut saat menghadiri event #RuangSandiTalks di Sekretaris Nasional Prabowo-Sandi, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2018) kemarin.
Dalam event yang digagas komunitas @ruangsandi, di edisi pertamanya ini bertemakan "Perlukah Layanan Tanggap Darurat ala 911 di Indonesia?"
Pada kesempatan itu, Novita mengatakan telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI dalam bentuk program sosial kemasyarakatan.
Dia juga menyebut, diperlukan revitalisasi Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) karena yang saat ini ada, dirasa telah tergerus zaman. Revitalisasi tersebut dalam bentuk sistem pencegahan kejahatan menjadi lebih modern.
"Perlu revitalisasi Siskamling yang dirasa (saat ini) sudah terlalu old fashion, menjadi sistem pencegahan kejahatan yang modern. Salah satunya dengan menggunakan teknologi aplikasi," ujar Novita.
Contoh aplikasi keamanan dengan sarat inovasi didalamnya ialah aplikasi Buddy Guard. Kreatornya, Fardhan Khan menjelaskan, Buddy Guard adalah aplikasi keamanan antar-masyarakat sebagai solusi membantu warga dan orang terdekat saat berhadapan dengan keadaan darurat.
"Buddy Guard merupakan aplikasi berbasis teknologi dengan memiliki fitur Panic Button, Call Guard, Report Button, Family Guard, dan E Siskamling," kata Fardhan.
Fardhan mengembangkan aplikasi dengan fitur keamanan itu terinspirasi sebuah peristiwa kriminalitas yang menimpa satu keluarga di Pulomas, Jakarta Timur.
Baca: Siskamling Digital dan Hoaks Free Day Harus Digalakkan kata Septiaji Eko
Buddy Guard, lanjut Fardhan, diharapkan dapat meningkatkan rasa aman dan makin menyadarkan masyarakat wujudkan partisipasi aktif membantu keamanan disekitarnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, founder @ruangsandi, Dimas Akbar menyatakan komitmennya untuk mengisi kampanye politik dengan damai, kreatif serta terus berinovasi. Dia menganggap hal itu dapat menarik simpati publik secara alami.
Bentuk kampanye damai salah satunya adalah menyelenggarakan diskusi santai seperti ini yang mengundang narasumber inspiratif dan bukan bersifat satu arah. Narasumber dan audiens secara interaktif mendiskusikan apa yang menjadi topik pembahasan.