Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pencarian korban Jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Karawang, Jawa Barat, masih terus dilakukan.
Para keluarga korban pun terus berharap jasad anggota keluarganya segera ditemukan dan teridentifikasi.
Satu di antara harapan itu datang dari Keluarga mendiang Maria Ulfa, satu di antara korban, yang bertempat tinggal di bilangan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
Sejak Lion Air PK-LQP pada Senin (29/10/2018), pihak keluarga korban terus berdoa hingga kini agar jasad Maria ditemukan.
Baca: Reaksi Rusdi Kirana Saat Diminta Keluarga Korban Pesawat Lion Air JT610 untuk Berdiri
Menurut Kakak Maria Ulfa, Lulu Rijalluddin, sejak kabar hilangnya pesawat Lion Air PK-LQP tujuan Pangkalpinang itu, pihak keluarga terus mengadakan doa bersama.
"Kita mengadakan pengajian, tahlilan dari hilangnya pesawat sampai sekarang. Terus bergulir," ungkapnya kepada TribunJakarta.com, Senin (5/11/2018) di kediaman mendiang Maria Ulfa di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
Pihak keluarga juga mengundang warga setempat untuk turut mendoakan agar jasad para korban Pesawat Lion Air PK-LQP lekas ditemukan.
"Warga sekitar kita undang semua untuk mendoakan. Kita masih terus berusaha dan berharap. Kegiatan doa bersama ini akan terus bergulir sampai pihak berwenang memberikan kejelasan statusnya itu seperti apa," harapnya.
Keluarga Maria Ulfa tak berharap apapun selain jasad Ulfa lekas ditemukan.
"Karena kami tidak ada lagi harapan, artinya memang usaha evakuasi itu yang kami harapkan agar bisa mendapatkan jawaban," terangnya.
Mendiang Maria Ulfa merupakan pegawai pajak di KPP Pratama Pangkalpinang.
Ia merupakan satu di antara korban pesawat Lion Air PK-LQP yang membawanya dari Jakarta menuju Pangkal Pinang.
Setiap akhir pekan, mendiang Maria Ulfa selalu menyempatkan pulang untuk menemui keluarga dan sanak saudaranya di Jakarta