Dalam orasinya pengemudi Gojek menuntut dilakukannya banding terhadap atau amnesti terhadap pengemudi yang terkena pemutusan mitra.
Mereka juga menolak perekrutan pengemudi baru, yang berdampak pada persaingan tak sehat terhadap sesama pengemudi Gojek.
Para pengemudi Gojek juga meminta pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk membantu menindak aplikator nakal yang menyengsarakan para pengemudi.
Koordinator pengunjukrasa, Joko Pitoyo mengatakan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi maka para driver siap boikot pilpres dan pileg 2019.
“Kami juga minta banding massal bagi pengemudi yang hanya punya kesalahan ringan silahkan ada sanksi tidak ada bonus di minggu pertama. Bukan malah merekrut driver baru yang saat ini saja timbul bersaing tak sehat sesama ojol di lapangan," kata Joko.
"Pemerintah juga harus turun tangan jika tidak kami akan menyerukan boikot pilpres pileg. Kami mengancam akan memboikot pemilihan Presiden dan Pemilihan anggota legislatif tahun 2019," pungkas Joko.
(cr9/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pengemudi Gojek Ancam Boikot Pemilu Jika Tuntutan Tidak Dipenuhi Terkait Banding Massal
Baca: Tak Setuju Ibunya Menikah Lagi, Ucok Tikam Driver Ojol Pakai Gunting
Baca: Viral Video Aksi Driver Ojol yang Nekat Terobos Paspamres Demi Menyalami Presiden Jokowi