Laporan Reporter Warta Kota, Rangga Baskoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan melibatkan Polsek Metro Tanah Abang saat merealisasikan pengintegrasian jembatan penyeberangan multiguna atau JPM Tanah Abang dilakukan terkait pola lalu lintas dan antisipasi kerawanan kriminalitas.
"Kami selalu koordinasi dengan pihak kecamatan, Dinas Perhubungan, dan lainnya karena terkait ada lalu lintas kendaraan juga. Kemacetan juga jadi tugas kepolisian termasuk juga nanti kalau ada penertiban pedagang. Satpol PP dan kepolisian akan sama-sama menertibkan pedagang," ujar Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (4/12/2018).
Lukman mengatakan, akan menempatkan empat personel yang akan berjaga di sekitar jembatan penyeberangan multiguna Tanah Abang. Selain itu terdapat pula personel yang akan melakukan patroli di sana.
Baca: Enam Perbedaan Aksi 212 di Era Gubernur Ahok dan Anies Baswedan
"Tentunya di tempat yang banyak keramaian dan aktivitas masyarakat. Kami lihat duku siklusnya seperti apa nanti. Intinya yang kami nilai rawan kriminalitas seperti copet ataupun jambret. Contohnya di pintu keluar masuk mau ke stasiun, ketika kereta datang dan masyarakat datang berbondong-bondong, di sana ada kerawanan," kata Lukman.
Begitu pula ketika PT KAI telah rampung memindahkan posisi gate akses keluar masuk. Polisi juga akan berjaga-jaga di dalam Stasiun Tanah Abang.
Baca: Disebut-sebut Akan Batalkan Pembelian 188 Unit Pesawat dari Boeing, Begini Tanggapan Lion Air
"Harapan kami ketika nanti dibuka tentunya jadi momen yang baik untuk menciptakan daerah Tanah Abang menjadi wilayah yang lebih nyaman, aman dan tertib sehingga apa yang jadi harapan masyarakat ketika berbelanja ataupun hanya melintas saja tidak ada keresahan lagi, tidak macet, dan tidak was-was lagi," kata Lukman.