Y langsung menghubungi pimpinannya untuk melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian.
Kasus pengeroyokan itu bermula saat seorang anggota TNI AL Kapten Komaruddin beserta anaknya selesai memperbaiki sepeda motor dan berencana makan di warung samping pertokoan Arundina.
Saat hendak parkir, knalpot motor Komaruddin berasap. Ia turun dan memeriksa bagian mesin motor.
Kemudian, salah satu juru parkir menggeser motornya sehingga membuat kepala Komaruddin terbentur motor. Komaruddin kemudian menegur si juru parkir.
Baca: Polisi Kesulitan Ungkap Penyebab Kematian Adik Bupati Trenggalek Eril Dardak
Juru parkir terlihat tidak terima ditegur sehingga berkembang jadi perkelahian dan berujung pada pengeroyokan anggota TNI tersebut.
Dalam kasus ini, ada empat pelaku pengeroyokan.
Seorang pelaku berinisial AP sudah ditangkap pihak kepolisian, sedangkan tiga pelaku lainnya, yakni I, H, dan D masih dalam pengejaran polisi. (Kompas.com/ Dean Pahrevi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dirusak Massa, Markas Ormas di Jakarta Timur Dipasangi Garis Polisi"