TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai GOLKAR , Akbar Tanjung mendukung dan berharap agar Rapimnas I SOKSI yang akan dilaksanakan Depinas SOKSI dibulan Januari 2019 bakal berhasil melakukan konsolidasi yang menguatkan upaya pemenangan Partai Golkar beserta Jokowi dalam Pemilu 2019.
Akbar menyatakan hal itu ketika menerima audiensi SOKSI yang dipimpin langsung Ali Wongso Sinaga, Ketua Umum Depinas SOKSI rabu kemarin (9/1-2019) di Jakarta
Ali Wongso didampingi 11 orang dari Depinas SOKSI antara lain Wakil Ketum Erwin Ricardo, Ketua OKD Anshari, Bendahara Umum Minadi Pujaya,Wk.Sekjen Dondy Chandra,menjelaskan 3 agenda utama Rapimnas I SOKSI Tahun 2019.
Pertama, konsolidasi organisasi. Kedua, menetapkan program aksi panggalangan dan pemenangan Partai Golkar beserta Jokowi-Makruf. Ketiga, Deklarasi "Garda SOKSI-Jokowi Dua Periode". Rapimnas dipastikan akan dihadiri peserta dari utusan Depidar SOKSI semua Provinsi selain utusan Konsentrasi dan Pembina sesuai AD/ART SOKSI.
Akbar menilai agenda Rapimnas SOKSI itu strategis dan sangat perlu sebab sebagai salahsatu Ormas Pendiri GOLKAR memang seharusnyalah SOKSI proaktif dan mampu mengambil posisi terdepan memenangkan Partai GOLKAR dan Pasangan Jokowi-Makruf dalam Pemilu 2019 mendatang. DPP Partai GOLKAR tentu mesti tanggap mendorongnya dan memberdayakannya.
"Kemenangan Partai Golkar yang sejak lahirnya memiliki perspektif pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila niscaya memperkuat kepemimpinan nasional Jokowi-Makruf kelak dalam mempercepat pembangunan nasional yang adil merata dan maju sesuai harapan seluruh rakyat," tegas Akbar.
Dalam audiensi itu, Ali Wongso mengapresiasi ketokohan dan peran sejarah Bang Akbar diawal era reformasi dengan meletakkan paradigma baru Golkar dalam format Partai Golkar tanpa kehilangan jatidiri dan ideologi politik Golkar sebagai 'politik karya siap membangun negara' atau 'politik negara' dan terbukti Partai Golkar dipercaya rakyat menjadi pemenang Pemilu 2004 dengan meraih 128 kursi dari 550 kursi DPR ketika itu.
"Respons kreatif beliau terhadap dinamika tantangan politik ketika itu dan hasil-hasilnya merupakan akumulasi modal politik yang besar bagi Partai Golkar serta bangsa sekarang dan kedepan," jelas Ali Wongso.
Menghadapi dinamika politik Pemilu serentak 2019 mendatang, Akbar dan Ali Wongso sependapat sangat perlunya pendidikan politik bangsa termasuk merefleksi sejarah parpol yang panjang, guna pemahaman terhadap semua Parpol peserta Pemilu termasuk Partai Golkar yang awalnya bukan partai tapi "kekuatan sosial politik" dengan "doktrin karya siap membangun negara" sebagai implementasi Pancasila, jatidirinya.
Kehadiran Golkar ketika itu bagaikan 'interupsi' terhadap dunia parpol yang faktanya lebih berorientasi kekuasaan selain adanya 'politik aliran' dan ideologi lain yang kontra Pancasila termasuk juga adanya paham 'marxisme ala domestik.
Lebih jauh Ali Wongso menegaskan sikap SOKSI dalam Pemilu serentak 2019, kepentingan bangsa adalah nomor satu, karena itu kemenangan Jokowi Presiden dua periode adalah kesadaran kebutuhan rakyat dan bangsa, betapa perlunya Indonesia dipimpin oleh tokoh bangsa yang track recordnya sudah teruji jujur, bersih, sederhana, berani, kompeten dan komit total pada ideologi nasional Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
"Konsisten dengan itu, kemenangan Partai Golkar yang menganut 'politik negara' dengan doktrin "karya siap membangun negara" dan pengalaman yang panjang, menjadi amat penting sebab Presiden sangat perlukan 'back up sinergis yang pas' dari DPR supaya kepemimpinan nasional kuat dan efektif guna menjamin percepatan pembangunan nasional disegala bidang secara adil merata dan maju sebagai pengamalan Pancasila sesuai harapan seluruh rakyat sekarang ini dan kedepan. Karena itu SOKSI harus turut berjuang keras memenangkan Pak JOKOWI sekaligus Partai GOLKAR dalam Pemilu serentak 2019," papar Ali Wongso Sinaga.