TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah mengalami penganiayaan oleh pemilik rumah di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, tiga orang juru pemantau jentik (Jumantik) berharap adanya seorang pendamping.
"Kader yang menyisir permukiman jangan hanya perempuan saja, kan meskipun kita banyak yang mantau tetap saja kalau laki sudah membabi buta seperti tadi enggak aman," beber seorang Jumantik, Djayanti kepada TribunJakarta.com pada Jumat (1/2/2019), di ruang IGD Rumah Sakit Umum Zahirah.
Baca: Petugas Jumantik di Jagakarsa Dianiaya Pemilik Rumah saat Bertugas Periksa Jentik Nyamuk
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Nur Azizah saat dirinya tengah duduk di tempat tidur pasien sembari merintih kesakitan selepas 3 bogem mentah bersarang di mata kirinya.
"Kami bekerja kan bukan buat diri sendiri tapi buat warga banyak, kami tetap kerja pantang mundur tapi berharapnya ke depan ada yang mendampingi agar kita aman saat bertugas," tambahnya.
Menanggapi kejadian tersebut, Lurah Lenteng Agung, Satia turut berduka atas kejadian yang menimpa warganya.
"Ini adalah sesuatu musibah. Menjadi pelajaran berharga bagi kami bahwa setiap tugas harus berhati-hati," terangnya.
Ia juga mengimbau agar warga jangan memaksakan dirinya untuk meninjau ke rumah warga yang bertindak tak ramah dan kasar kepada jumantik.
"Kami sudah sampaikan ke jumantik jangan memaksakan diri untuk warga yang tidak mau diperiksa. Cukup didata dan laporkan ke kelurahan. Nanti saya beserta perangkat kelurahan akan mendatanginya," imbau Satia.
Sekretaris Camat Jagakarsa, Mundari turut menambahkan nantinya ketua RT setempat dikerahkan untuk lebih mengawasi kegiatan jumantik.
"Kita berkaca dari hal ini, semua jumantik selain ada surat tugas dan name tag akan ada pendampingan dari Pak RT-nya. Karena kasus demam berdarah dengue di Lenteng Agung begitu tinggi nantinya setiap hari akan jumantik sisir didampingi RT," tandasnya.
Dikabarkan sebelumnya, sebanyak 3 orang juru pemantau jentik (Jumantik) Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa mengalami penganiayaan oleh seorang warga yang tidak suka rumahnya disambangi.
Warga bernama Marwan Sangaji yang tinggal di Jalan Haji Ali RT 08 RW 05 Lenteng Agung melayangkan bogem mentah kepada tiga jumantik tersebut.
Baca: Buah yang Disarankan untuk Penderita DBD pada Masa Pemulihan
Ketiga ibu itupun babak belur pada bagian wajahnya lantaran dipukuli oleh pria tersebut.
Imbas dari pemukulan itu, ketiga jumantik harus mendapat pengobatan di IGD Rumah Sakit Umum Zahirah, Jagakarsa.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Ini Harapan 3 Perempuan Petugas Jumantik Setelah Dipukuli Warga