Sebelumnya, dalam acara talkshow ILC di TV One, Rocky Gerung mengatakan bahwa kitab suci adalah hal yang fiksi. Namun fiksi kata dia berbeda dengan fiktif.
Menurut Rocky Gerung, kata fiksi belakangan menjadi hal yang buruk. Sebab, fiksi, katanya, disamakan dengan fiktif atau hal tidak nyata. Padahal, fiksi, kata Rocky Gerung, berbeda dengan fiktif. Fiksi, menurutnya, mengaktifkan imajinasi.
"Kalau saya pakai definisi bahwa fiksi itu mengaktifkan imajinasi, kitab suci itu adalah fiksi. Karena belum selesai, belum tiba itu," jelas Rocky Gerung dalam acara ILC di TV One, April 2018. (*)
Penulis: Budi Sam Law Malau