Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Maskapai penerbangan ikut-ikutan menjadi korban dampak sepinya pengguna jasa di Bandara Soekarno-Hatta.
Maskapai Lion Air Group pun menjadi satu di antara beberapa maskapai yang menelan kerugian karena sepi penumpang.
Pada sebelumnya, 'wabah' yang sedang menyerang Bandara Soekarno-Hatta tersebut menyerang sopir taksi dan Damri juga para pedagang di Terminal 1 hingga gulung tikar.
Dari informasi yang didapatkan, terdapat banyak pesawat Lion Air yang mangkrak dan hanya terparkir di apron Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta karena sepi penumpang.
Sejumlah maskapai pun hanya mengangkut penumpang dalam jumlah yang minim dan banyak kursi kosong.
Seperti yang diungkapkan oleh Yustianto yang baru saja mendarat di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta dari Padang menggunakan maskapai Lion Air.
Yustianto kepada TribunJakarta.com mengatakan bahwa ia hanya terbang bersama tiga penumpang lainnya. Bahkan lebih banyak kabin kru ketimbang penumpang.
Baca: Bandara Hang Nadim Batam Makin Sepi, Porter Hanya Dapat Rp 20 Ribu hingga Rp 50 Ribu Sehari
"Lucu mas. Saya cuma tiga orang doang dalam pesawat. Yakin orang naik sama turun barengan kok," ujar Yustianto di Terminal 1 bandara Soekarno-Hatta, Jumat (8/2/2019).
Sebab, menurutnya tiket yang harus ia bayar untuk dapat terbang dari Padang menuju Bandara Soekarno-Hatta menyentuh angka Rp 1,5 juta.
Saat dikonfirmasi, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro membenarkan hal tersebut.
"Karena saat ini musim sepi saja. Tidak hanya parkir, kita tetap ada melakukan maintenance. Lalu pesawat itu juga bisa dioperasikan buat rotasi. Tapi kalau mangkrak itu dalam tanda kutip pesawat tetap bisa dioperasikan," jelas Danang kepada.
Namun, ia belum bisa dimintai keterangan berapa jumlah pesawat yang nganggur di Terminal 1 dan 2 bandara Soekarno-Hatta.
Walau hanya sedikit terpapar akibat mahalnya tiket pesawat dan aturan bagasi berbayar, Danang menjelaskan hal tersebut karena sedang dalam musim sepi.