TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Dian Juriah Rais pendiri dan pemilik Masjid Kubah Emas, Depok, menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah, Jumat (29/3/2019) pukul 15.30 WIB.
Almarhumah semasa hidup dikenal sebagai sosok dermawan dan pengasih di mata keluarga dan masyarakat.
Kepergian Dian Juriah Rais meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat.
Pemakaman almarhumah berlangsung sekira pukul 13.00 WIB di halaman depan Masjid Kubah Emas.
Isak tangis tampak dari wajah para pelayat dari sanak keluarga, kolega dan warga.
Adli Sujatmiko (28) sebagai cucu pertama ikut mengantar neneknya ke liang lahat.
Dalam suasana berduka Adli bersedia menceritakan kenangannya bersama almarhumah sosok yang dikenal dengan nama Dian Al Mahri ini.
Baca: Dian Al Mahri Sudah Berangkatkan Ribuan Jamaah ke Tanah Suci Sebelum Meninggal Dunia
Menurut Adli Dian merupakan sosok wanita yang sangat baik untuk keluarga atau masyarakat.
"Sosok beliau tak tergantikan, sulit diutarakan menggunakan kata-kata. Sangat pengasih ke keluarganya baik anak cucunya, serta masyarakat," ucap Adli kepada TribunJakarta.com.
Sementara itu Ratu Ayu Novianty anak kedelapan amalrhumah menuturkan, ibunya sekaligus guru baginya dan keluarga.
"Sosok beliau selain berperan sebagau ibu, juga sebagai guru untuk keluarga kami. Setiap hari perkataannya seperti pesan," ujar Ratu.
Senada dengan Adli, Ratu menuturkan sosok almarhumah tak akan bisa tergantikan oleh siapapun.
"Ibu tak akan bisa tergantikan, sebagai sosok ibu, guru, ulama, yang menopang hidup kami. Beliau selalu berpesan kepada kami untuk selalu bersabar dan ikhlas menjalani hidup," ucap dia.
Pesan tersebut lah, yang hingga kini akan terus diingat dan membentuk anak cucunya untuk saling menjaga tali silaturahmi meski sudah tak tinggal bersama.
(TribunJakarta/Dwi putra kesuma)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cucu Tercinta Kasih Kesaksian Neneknya yang Pendiri Masjid Kubah Emas: Sosok Pengasih, Guru Keluarga,