Laporan Wartawan Wartakota, Junianto Hamonangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wajah SK (20), pelajar yang tega membuang mayat bayi di atap rumah kontrakan di Jalan Beting Remaja RT 02/RW 19 Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, sempat pucat saat aksinya ketahuan.
Ketua RW 19 Tugu Utara Ricardo Hutahaean menceritakan, tidak lama setelah warga dihebohkan dengan penemuan mayat bayi, aparat Polsek Koja bersama warga melakukan penyelidikan dan interogasi.
“Sempat dicari-cari tuh, siapa yang buang mayat bayi tersebut. Kita selidiki wanita yang hamil di sekitar sini dan hasilnya nihil, nggak ada yang mencurigakan,” kata Ricardo, Senin (6/5/2019).
Hingga pada akhirnya kecurigaan mengerucut kepada pelaku.
Apalagi dari lokasi penemuan mayat bayi, yang mempunyai akses untuk melakukan aksi tersebut hanya penghuni rumah dalam hal ini SK.
“Saya bilang, jangan-jangan kamu (SK) yah. Ibunya bilang, nggak mungkin karena dia kan masih sekolah. Tapi wajah itu anak pucat, udah gemetaran,” katanya sembari menirukan ekspresi dan gerakan SK yang ketakutan.
Polisi yang curiga, berusaha mendalami keterangan SK yang tetap berkelit sebagai pelaku pembuang mayat bayi laki-laki tersebut.
Namun seiring berjalannya waktu, SK mengakui perbuatan kejinya membuang bayi darah dagingnya.
“Anaknya nangis, akhirnya dia cerita kalau itu bayinya dia. Tapi ibunya katanya sih nggak tahu kalau anaknya hamil,” ujar Ricardo.
Informasi yang diperoleh dari Ricardo, SK kini berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk memulihkan kondisi kejiwaannya yang belum stabil pascakejadian tersebut.
Baca: Jadwal Buka Puasa dan Salat Hari ke-1 Ramadhan 1440 H untuk Wilayah Kota Balikpapan dan Samarinda
Mengaku Diperkosa Sopir Angkot
SK (19), ibu kandung sekaligus pelaku pembuangan mayat bayi di kawasan RW 19, Koja, Jakarta Utara, mengaku diperkosa sopir angkot. Hal itu ia sampaikan saat dicecar ketua RW setempat.
Kepada Ketua RW 19 Kelurahan Tugu Utara Ricardo Hutahaean, SK mengaku bahwa bayi yang dikandungnya itu adalah hasil pemerkosaan.