Tak lama, tiba-tiba Fahmi mendengar teriakan bahwa ada seseorang yang terbacok.
"Kemudian pas kita sudah kabur, ada yang teriak ada yang kebacok. Di situ kita putar balik. Ternyata si Apis sempat lompat makanya selamat. Sedangkan Danu terbacok. Pas kami sampai, Danu sudah di bawa ke RS Jakarta," kata Fahmi.
Danu Sempat Ragu Ikut SOTR
Dijelaskan oleh beberapa teman korban, Dhera Salfa, Salsabila, dan Muhammad Alrafatan, korban menjelaskan perihal kematian Danu.
"Kalau yang SOTR itu bukan dari MTS 42 saja. Jadi sudah gabungan dari SMP dan SMA. Jadi kenal karena pada nongkrong, kumpul bareng gitu. Lalu kita juga diajakin tapi pada tidak mau. Yang mau itu dari MTS 42 cuma berlima. Danu, Fahmi, Galih, Zulfar dan Adha yang ikut," jelas ketiganya Sabtu (18/5/2019).
Dijelaskan ketiganya, SOTR ini dilaksanakan bersamaan dengan pemberian santunan.
Namun di tengah niat tersebut, mereka dikejutkan dengan kabar, Danu tewas dibacok geng motor.
"Jadi awalnya Danu itu tidak pasti apa akan ikut atau tidak walaupun sudah menawarkan ke kami. Kemudian masih H-1 baru ada kepastian dia ikut untuk acara SOTR. Di grup sepi-sepi saja. Kemudian sekitar pukul 01.30 WIB itu ada Voice Note (VN) di grup," kata ketiganya dikutip dari TribunJakarta.com, Sabtu (18/5/2019).
"Yang VN suaranya Apis (sapaan adik Danu) bilang gini 'Sokin sokin gece UGD RS Jakarta, Abang gua meninggal'. Ya kita kira bercanda, ternyata beneran. Kagetlah kita semua."
Sekelompok Geng Motor Diamankan
Kepolisian berhasil mengamankan sejumlah remaja yang diduga anggota geng motor terkait kematian Danu.
Dikutip dari TribunJakarta.com, kepolisian menindak pelaku di Stadion Mini Siputat, Tangerang Selatan sekitar pukul 07.00 WIB Sabtu (18/5/2019).
Dijelaskan oleh Ketua RT setempat, setidaknya ada 20 remaja yang diamankan.
"Sekitar 20-an lah. Saıgan dikit, ngambil lagi dari mana gitu. Iya semacam dikumpulin di situ," ujar Ebon.