TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sehari setelah insiden kerusuhan pada 22 Mei 2019, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat tutup.
Namun, pada hari ini, Jumat (24/5/2019), sentral grosir terbesar se-Asia Tenggara itu kembali buka.
Baca: Prabowo-Sandiaga Ingin Ajukan Gugatan, MK Dijaga 800 Personel Gabungan TNI-Polri
Direktur Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin memastikan, sentral grosir tersebut siap menyambut masyarakat memenuhi kebutuhan menjelang lebaran usai kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei 2019 kemarin.
Hal itu dipastikan setelah pihaknya melakukan rapat internal dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan dan perwakilan beberapa tokoh masyarakat.
"Kita sudah bertukar pikiran ingin memastikan sebenernya hasil dari apa yang sudah disampaikam pak Gubernur (Anies Baswedan) tentang ekonomi di Jakarta ini aman, jadi kita memastikan kalau hari ini Pasar Tanah Abang seluruhnya buka," ujar Arief saat dikonfirmasi, Jumat (24/5/2019).
Ia memastikan bahwa hari ini seluruh toko di Pasar Tanah Abang sudah dibuka normal seperti biasanya.
Ia meminta masyarakat agar tak khawatir lagi untuk melakukan aktivitas di kawasan Tanah Abang.
Terlebih pusat grosir ini sudah menjadi tempat favorit masyarakat Indonesia maupun Asing untuk mencari bahan tekstil terbaik.
Baca: Imbas Kerusuhan 22 Mei, Pasar Tanah Abang Ditaksir Merugi Hingga Rp 200 Miliar
Pasalnya pelanggan yang biasa membeli tak hanya berasal dari Indonesia, namun juga berasal dari Asia, Eropa, hingga Afrika.
"Tempat ini menjadi tempat ekonomi tidak cuma Indonesia, tidak cuma Asean tapi dunia. Pelanggan kita gak cuma datang dari Asia, tapi Eropa dan juga Afrika loh," ungkap Arief.
Dikabarkan Merugi Miliaran
Pascaaksi 21-22 Mei yang berujung kerusuhan, Pasar Tanah Abang disebut merugi hingga ratusan juta Rupiah.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin memperkirakan kerugian yang terjadi akibat tak beroperaisnya Pasar Tanah Abang melebihi Rp 200 miliar.
Baca: Usma Hanya Tertunduk Lesu dan Pasrah, Dagangannya Ludes Dijarah Massa Aksi 22 Mei
Ia menyebut setidaknya ada 14.000 pedagang di Blok A, Blok B, Blok F, dan Blok G yang merugi karena kericuhan terjadi di Tanah Abang.