Saat ini pengikut Winardi sudah mencapai sekiranya 80 orang.
"Sudah ada 100 kurang, 80 orang lah sekiranya," ujar Mahfuzy dijumpai wartawan.
TribunJakarta.com lalu menyambangi Kantor Kecamatan Sawangan dan memang ada mediasi.
Setelah musyawarah dengan tokoh agama sekitar, Ketua MUI Kota Depok KH Dimyati Badruzzaman, dan pihak kepolisian, Winardi mengakui salah mengaku Imam Mahdi.
KH Dimyati mengatakan, dalam musyawarah tersebut pihaknya membawa tiga buku yang secara garis besar berkaitan dengan Imam Mahdi.
Setelah musyawarah, hasilnya pun disepakati bahwa dengan berdasarkan kitab suci Alquran dan Hadis Nabi Muhammad Saw, Winardi bukanlah seorang Imam Mahdi.
"Maaf, Pak Winardi ini namanya pun jelas beda dengan nama Imam Mahdi sesuai di kitab-kitab.
Maka kami sepakat untuk menyatakan bahwa jika ada orang yang tak sesuai dengan ajaran hadis maka ini salah, keliru, dan tidak benar, maka ini ajaran yang menyimpang," ujar KH Dimyati.
Lanjut KH Dimyati, Winardi juga diminta untuk bertobat, dan para pengikutnya diminta untuk pergi karena tak sesuai dengan ajaran.
"Alhamdulillah beliau (Winardi) tadi sudah mengucap dua kalimat syahadat," tambah KH Dimyati.
Sementara itu, Winardi sendiri mengakui kesalahan dirinya dan berjanji akan menutup perkumpulannya untuk selama-lamanya.
"Di depan para ulama dan tokoh agama saya sudah berjanji apa yang sudah saya lakukan ditutup selamanya. Mohon maaf bilamana terjadi kesalahan dan ketidakstabilan di masyarakat," ucap Winardi. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Terungkap, Mengapa Winardi Bisa Mengaku sebagai Imam Mahdi dan Perjalanan Spiritual sampai Mekkah