Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayat bayi laki-laki ditemukan di Kali Baru Barat, Lenteng, Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2019) pagi.
Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Suharyono mengatakan, mayat bayi tersebut berusia delapan bulan.
Penemuan bermula saat Amirudin, petugas UPK Badan Air Jakarta Selatan, tengah melakukan pengerukan sampah di Kali Baru Barat pada pukul 08.00.
"Dia melihat sesosok mencurigakan seperti bayi dalam posisi miring, hanya terlihat bokong dan kaki yang bercampur dengan sampah," kata Suharyono dalam keterangan tertulisnya.
Baca: Terbungkus Plastik Hitam, Mayat Bayi Tersangkut di Kali Tambora
Ia melanjutkan, saksi lainnya bernama Suherman kemudian menghubungi pihak Polsek Jagakarsa.
"Kemudian mayat bayi laki-laki itu dievakuasi ke atas dan dimasukkan ke dalam kardus," ujarnya.
Sementara itu, Polsek Jagakarsa masih melakukan penyelidikan atas kasus ini.
Sebelumnya, petugas UPK Badan Air DKI Jakarta juga digegerkan dengan penemuan jasad bayi yang mengambang di kali kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Mayat bayi yang dibungkus dalam kantung plastik hitam itu ditemukan dalam keadaan tersangkut di sekatan HDPE.
Baca: Temukan Bayi Lutung Jawa di Pinggir Jalan, Warga Malang Antarkan Hewan Endemik Itu ke BBKSDA Jatim
"Saya kira itu isinya bangkai hewan karena sudah dikerumunin lalat, tapi pas teman saya buka ternyata isinya mayat bayi," kata Mustofa, petugas UPK Badan Air yang mengangkut bungkusan mayat tersebut, saat dikonfirmasi, Kamis (30/5/2019).
Setelah menemukan mayat bayi tersebut, mereka pun langsung melaporkan hal tersebut ke kepolisian.
Diduga mayat bayi tak berdosa tersebut merupakan hasil hubungan gelap dari kedua orangtuanya.
Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Supriyatin membenarkan adanya penemuan mayat bayi.
"Iya emang ada mayat bayi. Tapi itu diduga sudah mengambang dari wilayah lain dan kebetulan tersangkut pas di sekatan kali di wilayah Tambora," kata Supriyatin.
Supriyatin menuturkan tak ditemukan bekas tanda kekerasan di tubuh bayi malang tersebut.