Polisi masih menyelidki kasus penyerangan tersebut. Garis polisi juga sudah dipasang di sekitar tempat kejadian perkara.
"Kita masih lidik motifnya apa," jelas dia.
Pantauan TribunJakarta.com pada Sabtu (22/6/2019), petugas kepolisian tampak berjaga di lahan kosong yang selama ini dimanfaatkan juga sebagai tempat steam mobil.
Para Pelaku Gunakan Tutup Kepala dan Masker
Pelaku penyerangan terhadap enam penjaga lahan di Jalan KH Noer Ali, Bekasi, menggunakan masker dan penutup kepala.
Hal ini diungkapkan korban bernama Heri Amora. Saat itu ia tengah istirahat di dalam kamar bersama rekannya.
TKP Penyerangan terhadap penjaga lahan di Jalan KH Noer Ali Kalimalang Bekasi. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)
Tiba-tiba, sekelompok orang datang dengan cara mematikan listrik terlebih dahulu dan mengepungnya.
"Ada sekitar 30-50 orang, semua pakai masker pakaian biasa bebas, pakai topi," ucap Heri.
"Mereka datang tiba-tiba aja pertama yang saya ingat lampu mati lalu terdengar suara tembakan," Heri menambahkan.
Heri mengalami luka di bahu sebelah kiri akibat sabetan sabetan senjata tajam.
Dia mengaku tidak dapat berbuat banyak manakala sekelompok orang tidak dikenal datang menyerang.
"Saya sama teman-teman disuruh keluar (dari dalam kamar), ada tiga orang di dalam kamar, waktu kita mau dekat Bang Dani mereka bilang tidak boleh. Di saat itu kita sudah dengar bunyi tembakan," ungkap dia.
Sementara korban Tito saat kejadian berada di dalam kamar bersama Heri dan Daniel.
"Saya luka di perut dan kaki karena dilempar balok dan kaca beling, ketika itu kami diancam jangan mendekat ke Bang Dani."
"Diancam pakai senjata tajam, teman kami Daniel luka tembak di paha karena berusaha mendekat," ungkap dia.
Penulis : Yusuf Bachtiar
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Puluhan Penyerang Penjaga Lahan di Kalimalang Bekasi Diduga Orang Suruhan