TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Hampir setahun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 'jomblo' tanpa pasangan. Kapan Anies dapat pendamping lagi?
Ya, sudah 11 bulan bekerja tanpa sosok wakil gubernur selama mengurus Ibu Kota.
Dia memimpin Jakarta seorang diri sejak Sandiaga Uno mundur dari jabatan wagub DKI pada 10 Agustus 2018, untuk mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
Kerepotan, ya Anies mengaku kerepotan.
Tanpa wakil gubernur, dia tidak bisa berbagi tugas untuk menghadiri dua kegiatan dalam waktu yang sama.
"Yang repot itu representasi. Kalau ada rapat dengan pemerintah pusat yang mengharuskan gubernur atau wakil gubernur, sementara pada saat yang bersamaan, ada acara yang juga tidak kalah penting," ujar Anies dalam program AIMAN yang tayang di Kompas TV, Senin (1/7/2019) malam.
Saat Sandiaga masih menjabat sebagai wagub DKI, Anies mengaku, bisa berbagi tugas untuk menghadiri dua kegiatan yang berlangsung bersamaan.
"Beberapa bulan ini, dikerjakan sendiri," katanya.
Di luar itu, menurut Anies, pekerjaan di Pemprov DKI masih bisa dia tangani meskipun tanpa wakil gubernur.
Pemilihan wagub berlarut
Sejak awal, proses pemilihan wagub DKI pengganti Sandiaga sudah berjalan alot.
Partai politik pengusung Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI 2017, yaitu Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sempat memperebutkan posisi wagub.
Setelah bertemu, kedua partai akhirnya sepakat bahwa kursi wagub menjadi milik PKS.
Hal itu sesuai dengan kesepakatan koalisi pendukung Prabowo bahwa kursi wagub kepada PKS. Pasalnya, PKS tidak mendapat posisi cawapres pendamping Prabowo.
Namun, dua cawagub yang akan diajukan ke DPRD DKI harus lulus uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).