Ikhwal dari kejadian tersebut berawal saat keduanya mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan pada tanggal 14 Juni 2019 mereka melancarkan aksinya di SPBU Kampung Gelebeg, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
MNI dan MNFR pun berlagak ingin mengisi bensin di SPBU tersebut menggunakan mobil Avanza putih bernopol T-1721 yang merupakan pelat nomor palsu.
"Para pelaku langsung keluar dari mobil kemudian menghampiri Ferri Abdullah karyawan SPBU. Lalu salah satu pelaku menodongkan senjata api dan mengambil paksa tas pinggang korban yang berisi uang Rp4,6 juta," jelas Sabilul.
Mereka pun langsung melarikan diri menggunakan mobil Avanza itu ke tol Tangerang-Merak arah Serang.
Kejadian di atas pun sempat terekam kamera pengintai SPBU itu yang menjadi salah satu bukti untuk pengejaran pelaku.
Ternyata keduanya meluncur ke Kota Serang, Banten untuk menginap di sebuah hotel di sana sekaligus mengganti pelat nomor asli kendaraan menjadi T-1721.
Keesokan diri harinya pada pukul 01.20 WIB, keduanya terekam sempat melakukan isi ulang uang elektronik di sebuah mini market di Kota Serang.
"Pada pagi harinya sekira pukul 09.00 WIB, para pelaku merampok di Toko Emas Permata, Balaraja," sambung Kapolres.
Ternyata keduanya tidak puas dengan hasil jarahannya di Indonesia dan nekat melakukan hal yang sama di tanah kelahiran mereka di Malaysia.
Baca: Kasus Perampokan Minimarket di Sidoarjo, Polisi Minta Pengelola Pasang CCTV di Area Parkir
Sebab pada tanggal 28 dan 29 Juni 2019 keduanya melakukan aksi yang sama di kawasan Kuala Lumpur dan Pahang.
Dari hasil pengembangan bersama kepolisian Malaysia, keduanya ditangkap pada tanggal 2 Juli 2019 di PDRM.
Penulis : Ega Alfreda
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : WN Malaysia Perampok Toko Emas di Tangerang Mengaku Belajar Lewat YouTube