News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Ringkus Sindikat Penipuan dengan Modus Anak Kecelakaan

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menciduk tiga orang yang tergabung dalam kelompok penipuan dengan modus menelepon keluarga korban dan menyebut anak korban kritis karena kecelakaan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan polisi menerima dua laporan dari masyarakat terkait kasus penipuan yang dilakukan kelompok ini. Korban menderita jutaan rupiah akibat aksi korban.

Menanggapi laporan itu, polisi menangkap tiga tersangka di apartemen yang mereka sewa di wilayah Jakarta Utara beberapa waktu yang lalu.

"Mereka tinggal di apartemen di Jakarta Utara, bertiga di sana. Dia punya berbagi HP untuk menipu orang," ujar Argo saat dikonfirmasi, Senin (22/7/2019).

Baca: TKW di Malaysia Jadi Korban Penipuan Pemuda Gresik yang Dikenalnya di Facebook

Ketiga tersangka itu diantaranya M (27), AZ (38) dan A (27) memiliki peran yang berbeda-beda.

Tersangka M merupakan residivis pada kasus yang sama tahun 2009 lalu.

"Dia seminggu sekali melakukan kegiatan ini. Keuntungan mereka antara Rp 17 juta sampai puluhan juta tergantung objek yang dia sampaikan ke korban dengan harga yang wajar jadi korbannya nggak curiga," ungkap Argo.

Sementara, tersangka A berperan mencari data-data orang tua siswa yang akan mereka tipu.

A menelepon salah satu sekolah dan mengaku sebagai Dinas Pendidikan lalu meminta data-data korban.

Data itu lalu diberikan kepada tersangka M yang berperan menghubungi korban.

M akan menelepon orang tua korban dan mengatakan bahwa anaknya kecelakaan di bagian kepala dan harus segera di operasi.

"M itu sebagai kapten yang bisa berperan sebagai macam-macam. Dia bisa jadi apa aja, jadi guru kemudian dokter kemudian pihak apotek itu peran dia," jelas Argo.

Awalnya, M akan menelepon korban dengan mengaku sebagai guru dari anak korban.

Guru itu menyebut anak korban jatuh dan mengalami luka dibagian kepala dan harus segera dioperasi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini