TRIBUNNEWS.COM -- Masyarakat dihebohkan kasus polisi tembak polisi di Depok, Jawa Barat, antara lain perseteruan Bripka Rachmat Effendi dan Brigadir Rangga Tianto.
Akibat kejadian ini, seorang putra Bripka Rachmat Effendi menangis histeris saat jenazah Bripka Rachmat Effendi tiba di rumah duka.
Diketahui, hingga saat ini sang putra korban kasus polisi tembak polisi di Depok berinsial VT, tak rela sang ayah pergi begitu cepat.
WartaKotaLive melansir TribunJakarta, kesedihan menyelimuti keluarga Bripka RE, putranya berinisial VT tak hentinya menangis hingga matanya sembab.
Sebelumnya diberitakan, Bripka RE meninggal dunia usai diduga ditembak oleh rekan seprofesinya Brigadir RT (31) di Mapolsek Cimanggis, Kota Depok, pada Kamis (25/7/2019) malam.
Baca: Nunung Ditahan karena Narkoba, Si Sulung Bilang ke Adik-adik Kalau Ibunya Sedang Sakit dan Dirawat
Baca: Tabrak Lari di Pondok Labu, Daniel Dihajar Massa hingga Babak Belur, Tiga Ponselnya Ikut Raib
Baca: Tiga Startup Menangkan Hackathon Innovate 2019
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD BAB 3 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban, Lihat Sekitar
Baca: Sambut HUT ke - 74 RI, Khofifah Ajak Masyarakat Jawa Timur Ikuti Festival Gapura Cinta Negeri
"Dari semalam VT gak berhenti nangis, saya sampai gak tega lihatnya," kata Toni kerabat dekat yang sudah bagaikan saudara bagi keluarga korban di Perumahan Tapos Residences, Cimanggis, Kota Depok, Jumat (26/7/2019).
Pantauan TribunJakarta.com, VT sempat menangis histeris dan berteriak-teriak memanggil almarhum ayahnya.
"Ya Allah papa ya Allah papa, tengokin VT terus papah, papah tengokin VT," teriak VT histeris sembari digendong anggota keluarga korban yang lainnya.
Dalam teriakannya, bocah malang yang diketahui baru akan masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut pun tak rela ayahanda tercintanya pergi untuk selama-lamanya.
"Gak mau, aku mau liat papah sekarang, papah ga mau aku gak rela papah pergi," ujar VT histeris.
Penyebab Polisi Tembak Polisi
Brigadir Rangga emosi karena pelaku tawuran yang ditangani Bripka Rahmat tidak juga dibebaskan dan tetap diproses secara hukum.
Brigadir Rangga cabut pistol, dor dor dor, 7 peluru menembus tubuh seniornya itu.
Penyebab polisi tembak polisi akhirnya terungkap.