"Saya tidak ada niatan untuk membuat video tersebut dan tidak ada juga niat untuk memviralkan video ke kalangan masyarakat," ujar Abah, saat di konfirmasi oleh wartawan di Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Aksi tersebut, menurut Abah Grandong, dilakukan untuk menunjukkan kebudayaan dari Banten yakni debus.
Polisi sebelumnya menyebut, jika aksi yang dilakukan oleh Abah Grandong dilakukan untuk menakuti warga.
Hal ini diketahui berdasarkan keterangan para saksi.
Kompol Syaiful Anwar mengatakan, Abah Grandong merupakan bagian pengamanan di lahan sengketa tempat di mana para pedagang berjualan.
Aksi tersebut dilakukan lantaran ada tiga pemilik warung yang tak mau menutup warungnya.
Padahal warung tersebut seharusnya sudah ditutup.
"Dia (pelaku) dapat perintah untuk mematikan listrik di warung itu agar seluruh warung di kawasan itu tutup. Namun, salah satu warung tidak mau mematikan listriknya," ucap Syaiful saat dihubungi, Selasa (30/7/2019), dikutip dari Kompas.com.
Namun, Abah Grandong mengaku atraksi tersebut dilakukan bukan untuk menakuti warga.
Ia melakukannya sebagai hiburan semata.
Abah Grandong juga mengatakan, aksinya dilakukan secara tertutup dan tidak ada warga yang melihat.
Baca: Cerita Selengkapnya Postingan Konsumen Kereta Api Soal Kondektur yang Viral di Facebook
Baca: VIRAL Pria Berfoto dengan Wanita Muda dan Cantik, Sempat Dikira Pacar, Ternyata Ibunya Sendiri
"Dalam melakukan aksi nya suasana aktifitas disekitar tidak ada pedagang, dan kami tidak ada niatan untuk menakuti warga sekitar," jelasnya.
Abah Grandong juga mengaku, ia melakukannya di luar kesadaran.
"Untuk aksi memakan kucing ini jangan sekali-kali dilakukan atau diperagakan tanpa adanya orang ahli, kami juga aksi ini hanya cukup sekali saja," pungkasnya.