Minggu malam, listrik sempat mengalir.
"Semalem masak nasi buat bekal anak belum mateng nih sampai sekarang. Mau nggak mau pake kompor masaknya," ujar Rara. Untungnya, ia telah menyiapkan air cadangan untuk keluarganya.
"Untung kemarin pas hidup langsung tak hidupin airnya saya isiin penuh. Saya aja masak pake senter," katanya.
Ia mengaku sudah mempersiapkan segala hal untuk mengantisipasi jika aliran listrik tidak segera pulih. Misal, membeli air isi ulang hingga menyiapkan lampu darurat.
"Kemarin udah beli air isi ulang cuma dibatasin ngga boleh beli lebih dari satu galon. Jadi ngisi dua galon di tempat berbeda," ucapnya.
Aliran listrik belum pulih di sejumlah wilayah di Jabodetabek pada Senin pagi.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN, Dwi Suryo Abdullah mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan kapan aliran listrik di Jakarta kembali normal.
"Mohon doanya semoga hari ini, pagi ini pulih kembali. Saya enggak bisa memastikan pulih berapa jam. Sekarang semua kita pantau dari titik, kita upayakan agar supaya tidak membahayakan dari pada instalasi yang ada," ujar Dwi saat dihubungi Kompas.com, Senin pagi.
Dwi mengatakan, tidak stabilnya pasokan listrik karena adanya titik panas saat pendistribusian listrik ke Jakarta dan sekitarnya.
"Saya belum tahu nih, tadi malam memang sempat nyala, tapi karena ada hot spot, pada satu transmisi yang ada di arah Cibinong ke Gandul, maka sebagian kami kurangi," ujar Dwi.
"Semoga pagi ini nanti hotspot penghantar di arah Jakarta terutama ke arah Gandul dari Cibinong tidak terjadi titik panas lagi," lanjutnya.
Dwi memastikan gangguan ini hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Sedangkan untuk wilayah Pulau Jawa lainnya dan Bali pasokan listrik sudah normal.
Listrik di sejumlah wilayah di Jawa dan Bali mati total selama sekitar 7 jam pada hari Minggu (4/8/2019).