Sanin mengaku tak ada rasa curiga terhadap aktivitas klinik tersebut.
"Engga curiga apa-apa, banyak warga setempat berobat di situ. Cuman memang baru-baru ini pasang papan nama rawat inap dan rumah bersalin," kata dia.
Sebelumnya, Unit Reskrim Polsek Tambun membongkar tempat praktik aborsi di Klinik Aditama Medika II.
Pelaku aborsi itu bernama Helmi Merisah tertunduk lesu saat digiring polisi saat polisi mengungkap kasus itu di Mapolsek Tambun, Minggu (11/8/2019).
Wajah pelaku juga selalu ditutupi kain penutup agar tak tersorot kamera.
Saat ditanya, Helmi Merisah mengaku melakukan aborsi dikarenakan malu.
Janin tersebut baru berusia enam minggu.
"Malu saja karena bukan orang sini. Takut engga ada yang tanggung jawab," ujar pelaku yang masih berusia 25 tahun tersebut.
• Forklift dan Motor Diduga Penyebab Ledakan saat Kebakaran di Gudang Barang Bekas
Bahkan pelaku rela merogoh koceh uang hingga Rp 5,5 juta untuk mengaborsi calon bayinya tersebut.
Helmi mengetahui lokasi praktik aborsi itu dari seorang temannya.
"Saya bayar Rp 5 juta buat ke klinik, Rp 500.000 buat ke teman yang kasih tahu," ucap dia.
Ditanya lebih dalam, pelaku aborsi hanya bisa tertunduk malu dengan wajah memerah.
Sementara Alfian pemilik klinik tersebut, mengaku baru pertama kali melakukan tindak aborsi.
Ia tak tahu kliniknya dijadikan oleh anak buah sebagai tempat praktir aborsi.