TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Wali Kota Depok, Mohammad Idris menanggapi banyaknya spanduk nyinyir terhadap dirinya kebijakannya memutar lagu di lampu merah.
Idris menyikapi hal tersebut dengan santai.
“Siapapun memaklumi jelang Pemilukada suasana politik mulai menghangat, kehangatan suasana politik sejatinya diiringi dengan kejernihan hati dan dihiasi dengan kebersihan sikap serta kesantunan perilaku,” ujar Idris melalui keterangan tertulisnya, Kamis (15/8/2019).
Menurut Idris, dalam politik pemerintahan dimanapun sikap kritis dan atau tindakan melawan kebijakan eksekutif merupakan ‘kembang’ politik di alam demokrasi seperti sekarang ini.
“Namun ingat dan sadarlah bahwa berbohong dalam informasi dan memfitnah kepada siapapun adalah perbuatan hina dina, pelakunya tidak akan disambut baik dan bahkan tidak akan dihormati oleh siapapun yang memiliki nurani dan pikiran bersih,” ujar dia.
Baca: Lagu Walkot Depok Rilis di Lampu Merah
Dia berharap semua pihak berkompetisi secara sportif.
“Bersainglah dengan sehat, berdemokrasi secara cerdas dan bernegara penuh dedikasi, bukan caci maki, buka rasa benci, kritik membangun bukan fitnah dan dengki,” ungkapnya.
Terpisah, Kasatpol PP Kota Depok, Lienda Ratna Nurdiany mengungkapkan spanduk yang bertuliskan ‘Selamat Datang Agustus Ayo Pasang Bendera Merah Putih Bukan Pasang Lagu Di Lampu Merah’ terpampang di Jalan Margonda dan Juanda.
“Sudah kami tertibkan, yang kami tertibkan ada tujuh buah dari dua lokasi itu. Kami belum mendapat informasi dari wilayah lain,” katanya.