Awalnya nelayan yang tidak diketahui namanya itu sedang duduk-duduk pada bebatuan di bantaran pulau. Sedangkan perahu kecil nan konvensionalnya itu ia tepikan di sebelah kiri.
Baca: Anies Baswedan Akan Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-74 RI di Pulau Reklamasi Teluk Jakarta
Kemudian tiba-tiba salah satu anggota Satpol PP turun ke bantaran menghampiri sang nelayan.
Dia meminta si nelayan untuk angkat kaki dan pergi menjauh dari Kawasan Pantai Maju.
Tapi ironis, ternyata pengusiran tersebut hanya karena sang Gubernur Anies Baswedan mau meninjau titik lokasi itu, selepas upacara.
"Pak geser dulu, Bapak (Anies Baswedan) mau ke sini," kata Petugas Satpol PP itu kepada si nelayan di lokasi.
Sambil menunduk si Satpol PP minta nelayan untuk menjauh. Dia juga nampak memperlihatkan gestur tangan saat mengusir si nelayan. Beberapa anggota Satpol PP lainnya juga ikut mengawasi dari kejauhan.
Dengan ekspresi berat hati, si nelayan kemudian langsung menuruti apa perkataan anggota Satpol PP tadi. Ia menjauh 50 meter dari titik lokasi awal dengan mengayunkan bambu panjang sebagai pendorong perahu kecilnya. Tapi tak lama ia kemudian berhenti sejenak.
Di rasa jarak tersebut sudah cukup jauh, anggota Satpol PP yang sama, kembali mengusir si nelayan untuk kali kedua dengan nada cukup tinggi.
"Hei, Geser lagi pak," teriaknya sambil mengarahkan tangan ke arah laut.
Seketika, si nelayan pergi makin menjauh hingga tidak lagi terlihat di sekitaran Pulau D reklamasi itu.
Tindakan Pengusiran Nelayan, Bertolak Belakang dari Pidato Kemerdekaan Anies Baswedan
Tindakan pengusiran nelayan oleh anak buahnya itu seakan menjadi contoh bahwa apa yang disampaikan Anies dalam pidato kemerdekaannya hari ini, bertolak belakang dari kenyataan di lapangan.
Anies dalam pidatonya menjelaskan, bahwa alasan dirinya menggelar upacara kemerdekaan HUT RI ke-74 di atas tanah hasil reklamasi, sebagai simbol bahwa bentangan lahan luas di teluk Jakarta juga merupakan Tanah Air Indonesia. Tanah yang dimiliki oleh seluruh bangsa dan bukan kepunyaan pribadi atau swasta.
Anies menegaskan, pulau buatan itu bukan kawasan ekslusif bagi golongan tertentu saja. Kawasan Pantai Maju terbuka bagi masyarakat yang ingin mengaksesnya.