"Saya baru tahu pas hari Senin (19/8/2019), dari tetangga kasih tahu video anak saya lagi dipukulin," kata Ali saat ditemui dikediamannya di Jalan Raya Perjuangan, Kelurahan Harapan Baru, RT01/04, Kecamatan Bekasi Utara, Rabu (21/8/2019).
Usai mengetahui video aksi pengeroyokan terhadap anaknya, Ali lantas menanyakan langsung ke GL dan ke pihak sekolah.
Namun ketika itu sekolah menyarankan agar melapor ke polisi.
Keesokan harinya, Ali langsung membawa GL ke Polres Metro Bekasi Kota beserta barang bukti video aksi pengeroyokan.
Korban hari itu juga langsung dilakukan visum di RSUD Kota Bekasi guna memperkuat alat bukti.
Kronologis kejadian bermula ketika GL diajak oleh seorang teman kelasnya ke sebuah warung, dari situ dia langsung ditemui oleh ketiga pelaku dan dibawa ke sebuah taman.
Ali menjelaskan, D merupakan oknum senior yang sudah lulus dari sekolah yang sama tempat GL menimba ilmu.
Sedangkan P merupakan pelaku yang tidak memiliki sangkut paut dengan tempat sekolah korban.
Lalu A merupakan oknum senior satu tingkat di atas korban.
Seketika ketiga pelaku langsung menganiaya GL dengan cara dijambak, dicekik hingga didorong.
• Agung Laksono Enggan Berspekulasi Terkait Insiden Bom Molotov di Kantor DPP Golkar
• Warga Jelupang Bakar Ban dan Bongkar Separator Protes Pembangunan Pintu Tol
Setelah itu, dari rekaman video terlihat korban duduk disebuah teras taman dan tiga orang pelaku menganiaya secara bergantian.
GL ditendang dibagian bahu sebelah kiri, lalu dipukul menggunakan sendal secara bertubi-tubi dan ditampar pada bagian pipi.
Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan GL yang tidak berdaya dan menangis sambil tertunduk ketika senior mengeroyoknya.
"Dia enggak pernah cerita sama sekali, tahu-tahu abis kejadian pulang sekolah baju udah kotor, ditanya enggak jawab, besokkannya enggak mau sekolah," jelas Ali.