"Habis itu sudah gak bisa ditelfon," tambah Syafrudin.
Tak hanya mengantar ayam, korban juga yang mengambil uang dari pedagang dan menyetorkannya ke bos tempat kerjanya tersebut.
"Setiap hari korban kan antar ayam terus uangnya disetor ke bosnya, bisa Rp 8 juta sampai Rp 15 juta setiap hari setorannya," ujar keluarga korban Syafrudin di lokasi kejadian, Rabu (28/8/2019).
Syafrudin juga mengatakan, korban diduga menjadi korban perampokan lantaran membawa uang jutaan rupiah setiap harinya.
"Mungkin dirampok ya, barang-barangnya gak ada handphonenya, tasnya, uang setorannya juga. Tapi gak tahu juga apa uangnya sudah disetor terus dia dirampok pas pulang ke rumah, atau ada yang dendam," katanya.
Saat ini, jenazah Hasbuloh telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Dibawa ke RS Polri, katanya untuk diotopsi atau visum gitu. Ini saya mau ke rumahnya saya juga dikabarin istrinya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Mayat Pria Luka Leher di Depok, Istri Masih Bisa Hubungi Handphone Korban
Diduga korban pembunuhan
Melansir Kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan mayat yang ditemukan di Limo, Depok diduga korban pembunuhan.
"Diduga mayat tersebut adalah korban pembunuhan sebagaimana dimaksud Pasal 338 KUHP," kata Argo Yuwono dalam keterangan tertulis, Rabu (28/8/2019).
Baca: Dana dan Ayah Jadi Korban Mayat Terbakar dalam Mobil di Sukabumi, Dana Sempat Takut Dibenci Pacarnya
Argo Yuwono mengungkapkan, korban diketahui bernama Hasbulloh (37), yang berprofesi sebagai karyawan pemotongan ayam.
Jenazah Hasbulloh ditemukan dalam kondisi terluka.
Ada luka terbuka di di leher dan perut kanan.