Menurut Shamsubahrin, masuknya Gojek justru akan menurunkan ekonomi negara.
Pengusaha Big Blue Taxi tersebut juga menyebut jika Indonesia adalah negara miskin.
"Ini negara miskin, kita negara kaya. Gojek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta di Thailand, di India, di Kolombia."
"Gojek tak menjamin masa depan anak muda, merusak anak muda," ucap Shamsubahrin Ismail.
Lebih lanjut Shamsubahrin juga menegaskan, jika Singapura juga melarang kendaraan bermotor digunakan untuk transportasi.
Pada akhir video tersebut, Shamsubahrin menyindir jika Malaysia akan berubah menjadi kerajaan baru setelah Gojek masuk.
Ucapan Shamsubahrin ini pun langsung viral di linimasa netizen Indonesia.
Penjelasan Gojek setelah Menuai Pro Kontra
Perusahaan transportasi berbasis teknologi, Gojek akan melakukan ekspansi ke Malaysia untuk melayani publik di sana.
Belum mengaspal di negeri Jiran itu, kehadiran Gojek sudah diprotes dan ditolak kehadirannya oleh sejumlah pihak, termasuk pelaku usaha transportasi.
Menganggapi hal ini, Head of Regional Government Relations Gojek, Muhammad Chairil menanggapi dengan santai dan dingin soal penolakan itu.
Sebab, ia yakin kehadiran Gojek sejatinya akan memberikan dampak positif.
Hal itu diucapkannya dalam wawancara dengan Kompas.com dalam artikel berjudul "Dapat Penolakan di Malaysia, Apa Kata Gojek?".
"Pada intinya Gojek berusaha memberikan dampak sosial kepada masyarakat di mana pun," kata Chairil di Jakarta Barat, Senin (26/8/2019).