Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tol Cipularang arah Jakarta terutama dari KM 100 hingga KM 70 dikenal dengan turunannya yang curam dan tajam.
Turunan paling tajam terlihat mulai dari KM 100 hingga KM 90-an.
Sejumlah kecelakaan maut di Cipularang kerap terjadi di wilayah turunan itu.
Paling anyar, kecelakaan di KM 91+200 menewaskan delapan orang.
Empat orang korbannya bisa teridentifikasi dan sisanya tidak karena terbakar hangus.
Baca: Polisi Dalami Kemungkinan Kelalaian Pemilik Truk terkait Kecelakaan Maut Cipularang
Baca: Sopir Truk Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Cipularang Meninggal, Begini Keterangan Saksi Mata
Penyebab awalnya karena truk pengangkut sampah yang ditumpangi Dedi warga Kabupaten Cirebon terguling setelah mengalami rem blong.
Setelah itu, truk sama yang dikendarai Subana tiba-tiba menyeruduk. Dugaan human error menyelimuti dugaan penyebab awal tabrakan.
Namun di sisi lain, banyak cerita tidak rasional berkembang di sekitar lokasi kejadian.
Percaya atau tidak, cerita-cerita misteri berkembang di sekitar lokasi kejadian, terutama di kalangan sejumlah pekerja proyek penahan tanah.
Sejumlah narasumber yang ditemui Tribun di sekitar lokasi kejadian, Ade (40) dan Iyan (37), meyakini sosok misterius yang ia ceritakan, tidak berkaitan dengan setiap kecelakaan yang terjadi.
"Kecelakaan selama ini mah murni human error. Jalan dari KM 100 sampai disini kan turunan panjang dan tajam, seringkali pengendara melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi," ujar Ade dan Iyan, mengawali pembicaraan.
Ade, mengisahkan cerita yang berkembang soal sosok misterius.
Cerita misterius itu beredar dari mulut ke mulut berdasarkan pengalaman.
"Banyak cerita aneh yang berkembang, beredar dari mulut ke mulut ada yang pernah lihat ada yang belum," ujar Ade (40) ditemui di KM 91+200 arah Bandung, kemarin.
Misalnya kata dia, cerita berkembang soal perempuan berpakaian merah di sekitar lokasi kejadian.
"Katanya banyak yang sering lihat ada perempuan berpakaian merah berjalan di bahu jalan ke arah Bandung.
Kadang kali nyebrang ke jalur arah Jakarta. Tapi itu saya belum lihat," katanya.
Yang pernah ia lihat, justru pria bertopi hitam berjaket coklat yang kerap berkeliaran di sekitar lokasi kejadian, berjalan dari KM 90 hingga KM 92 arah Bandung.
"Kalau itu pernah saya lihat, dua kali malah. Satu kali pernah saya cegat, saya di bawah teman saya di atas.
Kami tungguin si pria berjaket coklat dan topi hitam, tapi tidak muncul lagi," kata Ade.
Penampakan sosok misterius di jalur itu kerap terlihat pada malam hari.
"Kalau saya mah lihatnya sekitar di atas jam 02.00 dini hari," kata dia.
Baca: 2 Sopir Dump Truck Jadi Tersangka Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Ini Alasannya
Cerita lain juga berkembang. Sosok perempuan kerap memberhentikan sebuah bus sebagai penumpang.
Sebagai gambaran, KM 91+200 berada di Kampung Cibodas Desa Sukatani Kecamatan Sukatani.
Titik itu tepat di bawah jembatan penyebrangan.
Kampung terdekat dari titik lokasi kejadian yakni Kampung Cibodas. Jaraknya berada sekitar 1 km.
"Sopir bus suka cerita di sekitar sini suka ada penumpang perempuan naik bus, baik ke arah Jakarta maupun Bandung.
Tapi cerita mereka, tak pernah terlihat kalau sudah turun. Biasanya suka mencegat malam hari," kata Iyan (37), pekerja proyek.
Pantauan Tribun kemarin, sejumlah bus kerap berhenti di wilayah itu untuk menarik penumpang meski sebenarnya tidak diperbolehkan.
Kata Iyan, sopir bus itu sudah tidak takut menarik penumpang perempuan di wilayah itu, sekalipun kerap misterius.
"Karena menurut cerita mereka, kalau sudah ada si penumpang perempuan misterius itu, suka membawa keuntungan, Busnya suka jadi ramai penumpang setiap kali penumpang misterius itu," katanya.
Iyan mengaku tidak pernah melihat perempuan misterius itu naik bus.
"Kalau saya belum pernah lihat, tapi memang disini suka ada bus berhenti tarik penumpang karena kan disini dekat perkampungan," ujar dia.
Dengan cerita-cerita sosok misterius itu, Ade dan Iyan meyakini sosok itu bukan penyebab setiap kecelakaan yang terjadi.