TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aulia Kesuma diketahui sempat menempuh cara gaib untuk menghabisi nyawa suami Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (23).
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, Aulia Kesuma (AK) sempat ikut suami mantan asisten rumah tangganya yang bernama Rodi ke Yogyakarta untuk mencari dukun santet.
Awalnya Aulia berencana menghabisi nyawa Pupung Sadili dan Dana adalah dengan cara disantet.
Ia bahkan memberikan uang bayaran senilai Rp 40 juta kepada Rodi.
Aulia berangkat ke Yogyakarta bersama anak kandungnya, KV, dan tersangka Supriyanto alias AP.
Baca: Pernah Lihat Hantu di Rumahnya, Raffi Ahmad Sesumbar Tidak Takut
"Ternyata untuk mendapatkan tukang santet, dia (Aulia) berangkat ke Yogyakarta bersama AP, KV, Rodi untuk mencari tukang santet," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto saat konferensi persi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).
Kendati demikian, rencana santet itu tak mampu menghabisi nyawa Edi dan Dana.
Karena itu, Aulia langsung beralih ke rencana kedua pembunuhan dengan cara ditembak menggunakan senjata api.
Baca: Mahfud MD Beri Penjelasan Said Didu Soal Jokowi Belum Tahu Isi Revisi UU KPK: Pak Didu Keliru
Aulia kembali meminta bantuan Rodi untuk mencarikan senjata api sekaligus pembunuh bayaran.
Rencana kedua itu kembali gagal karena Aulia tak mampu membeli senjata api senilai Rp 50 juta.
"Rodi mencari senjata yang diminta saudara AK (Aulia). Namun walaupun sudah diberikan uang Rp 25 dan Rp 10 juta, tapi enggak berhasil juga. Sehingga rencana santet dan penembakan diubah menjadi pembunuhan dengan cara menyekap didahului dengan memberi obat tidur," jelas Suyudi.
Pupung dan Dana dibunuh dengan cara diracun menggunakan 30 butir obat tidur jenis Vandres di rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Baca: Ibu Muda di Bandung yang Bunuh Anaknya Mengaku Dapat Bisikan Gaib, Kondisinya Syok
Aulia dibantu KV dan dua pembunuh bayaran berinisial S dan A untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.
Untuk diketahui, pembunuhan berencana itu berawal ketika Aulia merasa sakit hati kepada Edi.
Aulia berharap, rumahnya di kawasan Lebak Bulus dijual untuk melunasi utangnya senilai Rp 10 miliar tetapi ditolak Edi.
Dua jenazah korban langsung dibawa ke Sukabumi untuk dibakar di dalam mobil.
Baca: Bupati Bandung Barat Dilaporkan ke Polisi, Ini Kronologi Penipuan yang Dituduhkannya