KV hingga kini masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur karena terkena luka bakar saat berusaha membakar ayah tirinya yang sudah tak bernyawa di dalam mobil.
Selain Aulia dan KV, polisi telah menetapkan lima tersangka lainnya yakni S, A, mantan asisten rumah tangga Aulia bernama Karsini alias TN, suami Karsini yang bernama Rodi, dan Supriyanto alias AP.
Kedua pembunuh bayaran, S dan A itu ditangkap di Lampung Timur, Lampung oleh Tim Jatanras Polda Metro Jaya dibantu Polda Lampung.
Sementara, ketiga tersangka lainnya diamankan di sebuah gubuk di tengah kebon kopi di Oku, Sumatera Selatan, Kamis (5/9/2019).
Ketujuh tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati.
Perencana pembunuhan
Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar sosok di balik pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana (23).
Perencanaan teknis untuk membunuh hingga membakar mayat Pupung Sadili dan Dana di rumahnya, Lebak Bulus, Jakarta, ternyata datang dari tersangka Rodi dan Supriyanto alias Alpat.
"Rencana untuk membakar, itu dicetuskan saudara Rodi dan Alpat," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/9/2019).
Baca: Kalijaga Institut Temukan Data Media Sosial Penyumbang Utama Gerakan Radikalisme dan Terorisme
Suyudi mengungkapkan Alpat yang merencanakan teknis pembakaran mayat Pupung Sadili dan Dana dengan merekayasa kebakaran.
Dirinya yang memiliki ide untuk memasang obat nyamuk bakar hingga membocorkan selang bensin mobil Edi.
Baca: BRI Agro Meluncurkan Program Kejutan Poin Agrotama di HUT ke-30
"Bahkan saudara Alpat yang memberikan ide-ide lain bagaimana cara membakar, kemudian juga memberi ide untuk membocorkan saluran bensin di mobil," ungkap Suyudi.
"Harapannya begitu terbakar kemudian bisa meledak karena ada bensin yang menetes dari saluran yang dibocorkan," tambah Suyudi.
Seperti diketahui, Rodi, Karsini alias Tini dan Supriyanto alias Alpat, ditangkap oleh jajaran Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Kebun Kopi di Gunung Bukit Barisan, OKU Selatan, Sumatera Selatan.