"Saya coba untuk membawa pupuk kompos dari Tasikmadu, Karanganyar ke Selo, Boyolali kuat dengan beban 450 sampai 500 kilogram," tandasnya.
Untuk menjaga kondisi tetap baik, Dwi selalu mempercayakan perawatan mobil pikap Esemka Bima miliknya kepada para siswa SMKN 2 Surakarta.
"Perawatan sebetulnya standar, sama dengan mobil-mobil yang lain. Jadi tidak ada yang istimewa," kata Dwi.
Dwi mengakui kualitas produksi mobil pikap Esemka Bima sekarang jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
Sebab, kualitas kontrol material suku cadang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri jauh lebih baik.
"Proses perakitan mobil dilakukan oleh tenaga-tenaga terlatih," kata Dwi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesaksian Guru SMK yang 6 Tahun Pakai Mobil Pikap Esemka Bima"