Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Warga di Jalan Danau Gelinggang, Pejompongan, Jakarta Pusat, yang posisinya beseberangan dengan Gedung DPR RI tersebut menutup jalan.
Mereka melakukan itu lantaran khawatir massa yang berlarian akan masuk ke permukiman dan terkena imbas gas air mata.
Baca: Selepas Magrib, Demonstran Kembali Lemparkan Batu ke Arah Gedung DPR
"Biasanya ini ditutup malam doang, tapi sejak semalam karena rusuh maka warga sepakat nutup portalnya biar daerah sini enggak lagi kena gas air mata," ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Rabu (25/9/2019).
Gang ini memang lokasinya berbatasan langsung dengan Gedung DPR MPR.
Bila melintas di jalan sepanjang sekira 10 meter yang konstruksinya menurun, bisa terlihat jelas lampu yang menerangi Gedung Kura-Kura yang menjadi simbol DPR.
"Kelihatannya emang indah bang, tapi dalamnya mah bobrok," ujar warga tersebut.
Sebelumnya, saat kericuhan Selasa (24/9/2019) kemarin, permukiman warga ini memang terkena dampak dari letupan gas air mata yang ditembakan aparat.
Hal tersebut lantaran massa demonstran berhamburan ke permukiman ini saat dibubarkan menggunakan gas air mata.
Bahkan, pohon bambu di salah satu rumah warga hampir terbakar diduga terkena percikan gas air mata.
Baca: Malam Ini Penumpang KRL Numpuk di Stasiun Tanah Abang Akibat Ricuh di Belakang Gedung DPR
Kendati sudah diportal, tak hanya pejalan kaki yang melintasi gang ini.
Banyak pengendara motor yang terjebak kericuhan memilih melewati gang ini meski harus memiringkan motornya.
KPAI minta orangtua cari anaknya
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta kepada seluruh orangtua khususnya yang berdomisili di Jakarta, Depok, hingga Bekasi agar memastikan keberadaan anak-anaknya saat ini.
Pasalnya, sore ini sejumlah pelajar SMA, atau STM melakukan aksi di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat. Aksi tersebut berlangsung ricuh.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, para pelajar berseragam pramuka, dan kemeja putih terus melempari aparat dengan batu. Bahkan, sesekali mereka juga menyalakan petasan ke arah petugas di sekitar Gedung DPR RI.
Baca: Persija Bakal Jamu Persebaya di SUGBK, tapi
Baca: TERKINI Demo Mahasiswa di Sumbar Berakhir Anarkis: Ruang Sidang Dirusak, Buku dan Kursi Dibakar
Baca: Persebaya Tunjuk Pelatih Ini untuk Jadi Pengganti Alfred Riedl
"KPAI menghimbau kepada para orangtua siswa SMA/SMK yang berdomisili di DKI Jakarta, Depok dan Bekasi untuk mengecek keberadaan anak-anaknya saat ini, karena khawatir menjadi bagian dari peserta aksi demo di gedung DPR RI," kata Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti, Rabu (25/9/2019).
Retno, meminta kepada seluruh orangtua agar mengontrol posisi anak-anaknya saat ini mengingat dikhawatirkan menjadi bagian daripada peserta kericuhan tersebut.
Jika memang betul bahwa sang anak ternyata bagian dari aksi itu, ia meminta agar para orangtua mendorong anak-anaknya untuk segera pulang dan meninggalkan lokasi, mengingat waktu sudah memasuki malam hari.
"KPAI, Kemdikbud dan Disdik DKI Jakarta akan menuju gedung DPR RI," paparnya.