Pelajar tingkat SMK, SMA, SMP itu nampak langsung dimintai keterangannya.
Rata-rata mayoritas pelajar itu merupakan dari sekolah luar daerah Ibukota yang transit sementara di wilayah Jakarta Utara.
Mereka mengaku jauh-jauh dari wilayah Cirebon, Tasikmalaya hingga Karawang hendak berdemo dengan diiming-imingi uang sebesar Rp.20.000.
Tak hanya itu selain pelajar, terdapat seorang buruh pabrik, serta preman jalanan yang ditangkap dengan menyamar menggunakan seragam sekolah.
Namun, ketika Warta Kota menanyakan tujuan mereka sebagain besar tak tahu dan hanya ikut-ikutan saja dari ajakan teman-temannya dan grup whatsapp.
Seorang pelajar SMP bernama IS (16) mengatakan dirinya mendapatkan uang 20 ribu dari temennya untuk berdemo di DPR.
“Iya teman kasih uang kemarin untuk demo, tapi malah jadi begini. Saya gak tau apa-apa,” ujar pelajar asal Karawang itu kepada Wartakota.
Hingga berita ini ditulis, sejumlah pelajar yang ditangkap terus bertambah. Mereka lalu didata dan dimintai keterangannya perihal aksi yang akan dilakukan tersebut.
Diketahui, hari ini juga merupakan pelantikan anggota DPR, DPD dan MPR RI terpilih, Selasa (1/10/2019).
Adapun, aksi demonstrasi ini kembali dilakukan juga untuk menyampaikan sejumlah tuntutan. (M20)
500 terduga perusuh diamankan
Aparat Kepolisian menangkap lebih dari 500 orang yang diduga sebagai massa perusuh saat demonstrasi di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019) malam.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, terdapat 519 orang terduga perusuh yang diamankan.
"519 orang diamankan Polda Metro Jaya dan Polres jajaran," kata Argo dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/10/2019).
Dari 519 orang tersebut, 163 di antaranya diamankan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Metro.
Di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus), terdapat 70 orang yang diamankan.
Sementara itu, jajaran Polres Jakarta Barat menangkap total 157 orang terduga perusuh.
"Polres Jakarta Utara mengamankan 36 orang dan Polres Jakarta Pusat 11 orang," ujar Argo.
Sebelumnya, massa aksi yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar terlibat bentrok dengan aparat di sejumlah titik.
Beberapa di antaranya di Jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Pejompongan, dan Slipi.
20 pelajar diamankan Polres Metro Jakarta Utara
Polres Metro Jakarta Utara kembali mengamankan puluhan pelajar yang hendak berangkat menuju ke Gedung DPR RI, Selasa (1/10/2019).
Sedikitnya 20 pelajar diringkus dan dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Utara.
Mereka diamankan dari dua lokasi, yakni Stasiun Tanjung Priok dan Terminal Tanjung Priok.
Usai diamankan, mereka langsung dimintai keterangan dan didata oleh polisi.
Kebanyakan yang ditangkap mengaku berasal dari luar Jakarta, terutama daerah Jawa Barat.
Sama seperti dua penangkapan sebelumnya, kebanyakan dari puluhan pelajar itu masih duduk di bangku SMP-SMA.
IS (16), salah satu pelajar yang diamankan, mengaku diming-imingi uang Rp 20 ribu untuk ikut demo du Gedung DPR RI.
Pelajar yang mengaku berasal dari Karawang itu tak mengerti apa yang akan dia lakukan saat demo nanti.
"Iya teman kasih uang kemarin untuk demo, tapi malah jadi begini. Saya nggak tau apa-apa," katanya.
Adapun para pelajar ini juga dibawa ke lantai 6 Polres Metro Jakarta Utara guna dimintai keterangan lebih lanjut.
Sidang Paripurna pelantikan anggota dewan berjalan lancar
Sampai siang ini Pukul 11.50 WIB, tidak terlihat adanya pergerakan massa di Jalan Gatot Subroto seberang Kompleks Parlemen, Senayan.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, kondisi di kawasan ini masih lengang.
Hanya ada petugas Brimob yang berjaga dari mulai depan gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI hingga Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di seberang DPR.
• Sambil Menangis Sesenggukan, Ibu Muda Menyesal Biarkan Bayi 3 Bulan Tewas Tenggelam di Bak Mandi
Sementara aparat Marinir terlihat berjaga di kolong Jembatan Senayan atau tepatnya di depan Gedung Graha Jalapuspita.
Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan ini juga tak sebanyak dibandingkan siang kemarin.
Sementara untuk arus lalu lintas di Tol Dalam Kota dan jalur arteri arah Cawang terpantau ramai lancar. Hanya jalur arteri di depan DPR atau yang mengarah ke Slipi yang masih ditutup.
Kendati kondisi terpantau lengang, sisa gas air mata di kawasan ini masih cukup terasa.
Beberapa pengendara sepeda motor pun sampai harus berhenti dan membasuh mukanya dengan air mineral untuk mengurangi kepedihan di matanya.
"Perih banget, enggak kuat kalau enggak disiram dulu," ujar Yopi, pengendara dari Grogol yang hendak ke kawasan Semanggi saat membasuh muka di Jalan Gatot Subroto, Selasa (1/10/2019).
Rencananya, hari ini memang masih ada aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah mahasiswa untuk mengawal proses pelantikan anggota DPR periode 2019-2024.
Namun sampai saat ini belum terlihat adanya pergerakan massa di sekitar Gedung DPR MPR RI.
TNI-Polri kawal ketat pelantikan
Penjagaan ketat dilakukan personel gabungan TNI dan Polri di gerbang belakang Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019).
Pantauan TribunJakarta.com pukul 10.30, aparat gabungan melakukan penjagaan di sepanjang Jalan Gelora, termasuk di kantor Kelurahan Gelora.
Sejumlah anggota Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI juga dikerahkan.
Beberapa petugas terlihat mengatur lalu lintas, sementara yang lainnya tetap berjaga di lokasi.
Saat ini, sejumlah kendaraan roda empat tampak mengantre untuk memasuki Gedung DPR.
Gerbang belakang Gedung DPR menjadi satu-satunya akses masuk bagi tamu yang menghadiri pelantikan anggota DPR, MPR, dan DPD periode 2019-2024.