TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pelajar, mahasiswa, dan pekerja yang diamankan Kepolisian saat kerusuhan di kawasan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019), menjalani tes urine.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, tes urine bertujuan mengidentifikasi dugaan penyalahgunaan narkoba.
"Ya ada yang di tes urine," ujar Argo saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (1/10/2019).
Berdasarkan data sementara yang dimiliki Polda Metro Jaya, tercatat lima orang positif menggunakan narkoba jenis sabu dan ganja.
"(Data sementara) lima orang positif narkoba, ada yang positif ganja dan sabu," ujar Argo.
Baca: Polisi Tangkap Preman Bertato Pakai Seragam SMA yang Hendak Demo di DPR Siang Ini, 1 Oktober 2019
Baca: 575 Anggota DPR RI Periode 2019-2024, Lengkap dengan 14 Nama Selebritis dan Gaji yang Fantastis!
Saat ini, Kepolisian masih terus mendata jumlah orang yang diamankan terkait kerusuhan tersebut.
Hingga Selasa dini hari, tercatat 519 orang yang terlibat kerusuhan diamankan.
Argo mengatakan, mereka yang diamankan dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan pekerja. Mereka dibawa ke Polda Metro Jaya dan polres yang ada di Jakarta.
Untuk di Polda Metro Jaya, mereka terbagi menjadi tiga kelompok.
Sebanyak 163 orang berada di direktorat reserse kriminal umum (Ditreskrimum), 70 orang berada di direktorat reserse kriminal khusus (Ditreskrimsus), dan 82 orang di direktorat Narkoba.
"Kalau untuk di Polres Jakarta Utara ada 36 orang. Jakpus ada 11 orang dan Jakbar ada 157 orang," kata Argo.
Kerusuhan terjadi antara massa demonstran dengan pihak kepolisian di sekitaran gedung DPR, Senin kemarin.
Kerusuhan terjadi beberapa titik di antaranya kawasan Palmerah, Slipi hingga sepanjang Gatot Subroto.
Massa perusuh membakar kendaraan, memblokade Tol Dalam Kota, hingga merusak fasilitas umum.
Preman pakai baju SMA
Tadi pagi, puluhan pelajar kembali ditangkap saat hendak menggelar unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Para pelajar itu kini berada di Mapolresta Metro Jakarta Utara, Selasa (1/10/2019).
Pantauan Warta Kota, pukul 10.00 WIB sekira ada 20 pelajar diringkus aparat kepolisian Jakarta Utara dari Stasiun Tanjung Priok dan Terminal Tanjung Priok.
Pelajar tingkat SMK, SMA, SMP itu nampak langsung dimintai keterangannya.
Rata-rata pelajar itu merupakan siswa dari sekolah luar daerah ibu kota yang transit sementara di wilayah Jakarta Utara.
Mereka mengaku jauh-jauh dari wilayah Cirebon, Tasikmalaya hingga Karawang hendak berdemo dengan diiming-imingi uang sebesar Rp 20.000.
Baca: Kapolri dan Panglima TNI Kompak Enggan Jawab Situasi Keamanan Nasional Terkini
Baca: Baru Saja Jokowi Tinggalkan Gedung DPR, Pengunjuk Rasa Kembali Bermunculan
Tak hanya itu selain pelajar, terdapat seorang buruh pabrik dan preman jalanan yang ditangkap dengan menyamar menggunakan seragam sekolah.
Namun, ketika Warta Kota menanyakan tujuan mereka sebagain besar tak tahu dan hanya ikut-ikutan saja dari ajakan teman-temannya dan grup WhatsApp.
Seorang pelajar SMP bernama IS (16) mengatakan dirinya mendapatkan uang Rp 20 ribu dari temannya untuk berdemo di DPR.
“Iya teman kasih uang kemarin untuk demo, tapi malah jadi begini. Saya gak tahu apa-apa,” ujar pelajar asal Karawang itu kepada Wartakota.
Hingga berita ini ditulis, sejumlah pelajar yang ditangkap terus bertambah.
Mereka lalu didata dan dimintai keterangannya perihal aksi yang akan dilakukan tersebut.
Diketahui, hari ini juga merupakan pelantikan anggota DPR, DPD dan MPR RI terpilih, Selasa (1/10/2019).
Adapun, aksi demonstrasi ini kembali dilakukan juga untuk menyampaikan sejumlah tuntutan.
Demo mulai lagi di DPR
Presiden Joko Widodo baru saja meninggalkan gedung DPR RI sekitar pukul 11.00 WIB.
Presiden berada di gedung DPR RI Jakarta untuk menghadiri pelantikan anggota DPR/DPD/MPR RI periode 2019-2024.
Namun baru saja Presiden meninggalkan gedung dewan, massa mahasiswa terpantau membawa spanduk dan bendera di sekitaran Gedung DPR MPR RI, pada pukul 11.30 WIB.
Spanduk atau kain rentang putih ini tersemat tulisan 'Nyalakan Tanda Bahaya'.
Saat ini, mereka sedang melaksanakan ibadah salat zuhur di masjid, area kantor TVRI, Jalan Gelora Pemuda Jakarta Pusat.
Baca: Jokowi Singgung Isu Demo untuk Gagalkan Pelantikan, Mahfud MD Bereaksi Seperti Ini
Baca: Presiden Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti
Massa mahasiswa tersebut mengenakan almamater hijau, Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Meski di bawah sinar matahari yang menyala, massa mahasiswa ini terlihat semangat.
Mereka sayup-sayup menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum menunaikan ibadah salat zuhur.
Hingga berita ini diturunkan, massa mahasiswa masih berada di sekitaran gedung DPR-MPR RI, dekat kantor TVRI, Jalan Gelora Pemuda, Jakarta Pusat.
Pelajar diamankan
Sementara itu, puluhan pelajar kembali ditangkap saat hendak demo menuju Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), di Mapolresta Metro Jakarta Utara, Selasa (1/10/2019).
Pantauan Warta Kota, pukul 10.00 WIB, sekira ada 20 pelajar diringkus aparat kepolisian Jakarta Utara dari Stasiun Tanjung Priok dan Terminal Tanjung Priok.
Pelajar tingkat SMK, SMA, SMP itu nampak langsung dimintai keterangannya.
Rata-rata mayoritas pelajar itu merupakan dari sekolah luar daerah Ibukota yang transit sementara di wilayah Jakarta Utara.
Mereka mengaku jauh-jauh dari wilayah Cirebon, Tasikmalaya hingga Karawang hendak berdemo dengan diiming-imingi uang sebesar Rp.20.000.
Tak hanya itu selain pelajar, terdapat seorang buruh pabrik, serta preman jalanan yang ditangkap dengan menyamar menggunakan seragam sekolah.
Namun, ketika Warta Kota menanyakan tujuan mereka sebagain besar tak tahu dan hanya ikut-ikutan saja dari ajakan teman-temannya dan grup whatsapp.
Seorang pelajar SMP bernama IS (16) mengatakan dirinya mendapatkan uang 20 ribu dari temennya untuk berdemo di DPR.
“Iya teman kasih uang kemarin untuk demo, tapi malah jadi begini. Saya gak tau apa-apa,” ujar pelajar asal Karawang itu kepada Wartakota.
Hingga berita ini ditulis, sejumlah pelajar yang ditangkap terus bertambah. Mereka lalu didata dan dimintai keterangannya perihal aksi yang akan dilakukan tersebut.
Diketahui, hari ini juga merupakan pelantikan anggota DPR, DPD dan MPR RI terpilih, Selasa (1/10/2019).
Adapun, aksi demonstrasi ini kembali dilakukan juga untuk menyampaikan sejumlah tuntutan. (M20)
500 terduga perusuh diamankan
Aparat Kepolisian menangkap lebih dari 500 orang yang diduga sebagai massa perusuh saat demonstrasi di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019) malam.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, terdapat 519 orang terduga perusuh yang diamankan.
"519 orang diamankan Polda Metro Jaya dan Polres jajaran," kata Argo dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/10/2019).
Dari 519 orang tersebut, 163 di antaranya diamankan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Metro.
Di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus), terdapat 70 orang yang diamankan.
Sementara itu, jajaran Polres Jakarta Barat menangkap total 157 orang terduga perusuh.
"Polres Jakarta Utara mengamankan 36 orang dan Polres Jakarta Pusat 11 orang," ujar Argo.
Sebelumnya, massa aksi yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar terlibat bentrok dengan aparat di sejumlah titik.
Beberapa di antaranya di Jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Pejompongan, dan Slipi.
20 pelajar diamankan Polres Metro Jakarta Utara
Polres Metro Jakarta Utara kembali mengamankan puluhan pelajar yang hendak berangkat menuju ke Gedung DPR RI, Selasa (1/10/2019).
Sedikitnya 20 pelajar diringkus dan dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Utara.
Mereka diamankan dari dua lokasi, yakni Stasiun Tanjung Priok dan Terminal Tanjung Priok.
Usai diamankan, mereka langsung dimintai keterangan dan didata oleh polisi.
Kebanyakan yang ditangkap mengaku berasal dari luar Jakarta, terutama daerah Jawa Barat.
Sama seperti dua penangkapan sebelumnya, kebanyakan dari puluhan pelajar itu masih duduk di bangku SMP-SMA.
IS (16), salah satu pelajar yang diamankan, mengaku diming-imingi uang Rp 20 ribu untuk ikut demo du Gedung DPR RI.
Pelajar yang mengaku berasal dari Karawang itu tak mengerti apa yang akan dia lakukan saat demo nanti.
"Iya teman kasih uang kemarin untuk demo, tapi malah jadi begini. Saya nggak tau apa-apa," katanya.
Adapun para pelajar ini juga dibawa ke lantai 6 Polres Metro Jakarta Utara guna dimintai keterangan lebih lanjut.
Sidang Paripurna pelantikan anggota dewan berjalan lancar
Sampai siang ini Pukul 11.50 WIB, tidak terlihat adanya pergerakan massa di Jalan Gatot Subroto seberang Kompleks Parlemen, Senayan.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, kondisi di kawasan ini masih lengang.
Hanya ada petugas Brimob yang berjaga dari mulai depan gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI hingga Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di seberang DPR.
• Sambil Menangis Sesenggukan, Ibu Muda Menyesal Biarkan Bayi 3 Bulan Tewas Tenggelam di Bak Mandi
Sementara aparat Marinir terlihat berjaga di kolong Jembatan Senayan atau tepatnya di depan Gedung Graha Jalapuspita.
Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan ini juga tak sebanyak dibandingkan siang kemarin.
Sementara untuk arus lalu lintas di Tol Dalam Kota dan jalur arteri arah Cawang terpantau ramai lancar. Hanya jalur arteri di depan DPR atau yang mengarah ke Slipi yang masih ditutup.
Kendati kondisi terpantau lengang, sisa gas air mata di kawasan ini masih cukup terasa.
Beberapa pengendara sepeda motor pun sampai harus berhenti dan membasuh mukanya dengan air mineral untuk mengurangi kepedihan di matanya.
"Perih banget, enggak kuat kalau enggak disiram dulu," ujar Yopi, pengendara dari Grogol yang hendak ke kawasan Semanggi saat membasuh muka di Jalan Gatot Subroto, Selasa (1/10/2019).
Rencananya, hari ini memang masih ada aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah mahasiswa untuk mengawal proses pelantikan anggota DPR periode 2019-2024.
Namun sampai saat ini belum terlihat adanya pergerakan massa di sekitar Gedung DPR MPR RI.
TNI-Polri kawal ketat pelantikan
Penjagaan ketat dilakukan personel gabungan TNI dan Polri di gerbang belakang Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019).
Pantauan TribunJakarta.com pukul 10.30, aparat gabungan melakukan penjagaan di sepanjang Jalan Gelora, termasuk di kantor Kelurahan Gelora.
Sejumlah anggota Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI juga dikerahkan.
Beberapa petugas terlihat mengatur lalu lintas, sementara yang lainnya tetap berjaga di lokasi.
Saat ini, sejumlah kendaraan roda empat tampak mengantre untuk memasuki Gedung DPR.
Gerbang belakang Gedung DPR menjadi satu-satunya akses masuk bagi tamu yang menghadiri pelantikan anggota DPR, MPR, dan DPD periode 2019-2024.